Oleh Kak Yatno, Kepala Pusdiklatnas Gerakan Pramuka
Tahun 1928, saat penjajah bermata garang mengawasi gerak-gerik para pemuda menyenandungkan kebangsaan dari rahim ibunya, saat para pramuka getol berlatih lagu merdeka di tenda-tenda dan arena latihan, tergumpal energi bersatu-padu dari alam pandu (pramuka) yang sampai ke semangat semua kaum muda yang sadar. Kesadaran ber-Indonesia seperti magnet di setiap relung rumah kaum muda. Tak lupa, di setiap latihan pramuka, terbahana Indonesia. Hasilnya, 1928 , pada Oktober di tanggal 28, Sumpah Pemuda dilesatkan menembus pagar betis penjajah. Di tahun itu, pramuka menjadi roh kebangsaan.