Kamis, 25 Maret 2010

HARI INI MEMBANGUN TENDA ESOK MEMBANGUN BANGSA

Karakter dan moralitas remaja atau pemuda dewasa ini tidak lepas dari upaya bagaimana model pendidikan yang dilaksanakan oleh bangsa ini. secara langsung atau tidak langsung sekolah atau perguruan tinggi merupakan institusi untuk membentuk karakter anak muda bangsa, yang kadangkala terjebak pada persoalan pragmatis. Persoalan yang cenderung lebih mengutamakan pada peningkatan intelektualitas dan sangat minim dalam persoalan moral atau akhlak. Padahal sekolah atau perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan bukan hanya lembaga pengajaran, dan sebagai pembeda antara pendidikan dan pengajaran yaitu penekananya terhadap karakter, sikap, moral, budi pekrti atau akhlak mulia.

Gerakan Pramuka merupakan organisasi alternatif untuk pembentukan karakter anak bangsa lewat jalur pendidikan informal. Karena dalam Gerakan Pramuka termuat berbagai aspek yang dapat meningkatkan rasa cinta tanah air (nasionalisme), pemahaman tentang kedaerahan, keterampilan untuk hidup (life skill) dan yang paling penting adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat yang semuanya dirangkum dalam Kode Kehormatan yang disebut dengan Dasa Darma.

Judul diatas saya ambil dari sebuah pesan singkat yang saya terima dari rekan saya ketika masih menjabat sebagai pengurus Dewan Kerja Cabang (DKC) di Kabupaten Ciamis. Pesan yang sederhana namun sarat makna, pesan yang senbantiasa mengingatkan saya bahwa sekecil apapun latihan yang dilaksanakan dalam kegiatan kepramukaan akan berdampak besar terhadap pengembangan karakter dan pembentukan mental.

Siapapun, terutama yang pernah aktif dalam Gerakan Pramuka tentu akan tersenyum membaca judul diatas. Mengapa tidak, karena ia akan mengenang kembali dimana ia pernah mengalami masa-masa remajanya yang penuh sukacita atau penuh derita yang berbalut senyum dalam kegiatan kepramukaan. Ia mungkin pernah dijaili oleh senior-seniornya saat latihan, mengenang kebersamaan bersama rekan-rekannya satu regu/sangga dan masih banyak lagi kenangan yang pasti terlintas.

Dewasa ini, Gerakan Pramuka seringkali diidentikan kegiatannya dengan bernyanyi, bercerita, tepukan-tepukan, permainan, tali temali, kemping, dan berbagai aktivitas yang bersifat hiburan untuk anak-anak dan remaja. Padahal Baden Powell pernah mengatakan “Don’t let the technical out weight the moral. Field efficiency, baccwoodmanship, camping, hiking, good turns, jamboree, comradeships are all means, not the end. The end is Character – Character with purpose. And that purpose, that the next generation be sane in an insane world, and develope the higher realization of service, the active of love and duty to God and neighbor..” yang berarti bahwa janganlah lebih mengutamakan keterampilan dariapada pembinaan moral. Sepertihalnya bakti sosial, kemping, hiking, jambore, dan sebagainya, karena semua itu hanyalah alat, bukan tujuan akhir. Tujuan akhinrnya adalah (mengubah dan membentuk) karakter, karakter yang memiliki makna. Dan makna itu adalah bagaimana generasi selanjutnya bisa menjadi insan yang hidup dizamannya ketika zaman sudah semakin carut marut dengan berbagai krisis moral, serta menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap Tuhan dan sesamanya. Inilah sebenarnya tujuan akhir didirikannya Kepanduan atau Gerakan Pramuka.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin membahas tentang bagaimana cara membangun tenda baik dan benar, namun saya berusaha mengingatkan kembali kepada semua rekan-rekan yang pernah atau masih aktif dalam kegiatan kepramukaan apa makna dibalik berbagai aktivitas dalam Gerakan Pramuka termasuk salkahsatu dan bagian terkecilnya adalah membangun tenda. Karena Gerakan Pramuka tidak serta merta mebuat suatu kegiatan tanpa ada upaya untuk perbaikan, maka tentunya setiap aktivitas kepramukaan adalah suasana pendidikan yang dibangun atas dasar kerelaan dan menyenangkan.

Tentunya membangun tenda membutuhkan keterampilan tersendiri, seperti jenis tenda apa yang akan didirikan, alat apa saja yang perlu disipakna untuk membangun tenda tersebut, dimana tempat yang tepat untuk mendirikan tenda, dan bagaimana supaya bisa nyaman berada dalam tenda. Membangun tenda adalah sebuah analogi kecil yang bisa kita alamatkan pada pembangunan bangsa, dalam point Tri Satya Pramuka Penggalang dan Pramuka Penegak Pandega ada satu Satya yang mengisyaratkan hal tersebut yaitu “Mempersiapkan diri membangun masyarakat” (Tri Satya Pramuka Penggalang) dan “Ikut serta membangun masyarakat” (Tri Satya Pramuka Penegak dan Pandega). Sangat jelas dalam janji seorang Pramuka ketika ia mengabdikan dirinya secara suka dan rela untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka, ia dituntut untuk mempersiapkan diri dan ikut serta dalam pembangunan bangsa ini, tidak hanya pembangunan fisik melainkan pula yang paling penting adalah pembangunan moral dan mental.

Sejak usia remaja Pramuka telah dipersiapkan diri untuk membangun bangsa ini, mereka diberikan berbagai keterampilan dan pemahaman yang pada nantinya mereka bisa berkontribusi dalam pembangunan bangsa ini, termasuk keterampilan membangun tenda.
Telah saya sebutkan bahwa membangun tenda diperlukan keterampilan kususus, maka dalam pembanguna bangsa inipun membutuhkan orang-orang yang terampil, trengginas, mampu mebuat skala prioritas dan mampu mebuat kesputusan. Bangsa ini dibangun dengan tetesan darah yang membanjir dan dengan mengorbankan ribuan nyawa para pahlawan, inilah yang harus senantiasa diingat, bahwa pembangunan bangsa ini bukan hanya sekedar balas budi kepada para pahlawan yang telah gugur tetapi lebih kepada sebuah manifestasi rasa syukur kita terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas nikmat kemerdekaan dan berbagai potensi besar yang telah diberikan Nya untuk kita sebagai bekal pembangunan bangsa ini, sebagai modal untuk menjadikan bangsa ini lebih besar dan bermartabat dimata dunia.

Bangsa ini adalah bangsa yang besar, membutuhkan orang-orang besar untuk membangunnya, dan memerlukan orang yang berani bermimpi besar yang akan tetap memusatkan perhatiannya untuk pembangunan bangsa yang besar ini. Karena bangsa yang besar adalah berisikan orang-orang dengan cita-cita yang besar, dan untuk meraih cita-cita bangsa yang besar itu tentunya memerlukan kerja yang besar pula. Maka Pramuka berusaha menyiapkan diri untuk ikut andil dalam pekerjaan besar tersebut, dengan menanamkan jiwa nasionalisme, setia dan patuh terhadap tanah airnya, membentuk pribadi yang unggul dalam prestasi dan anggun dalam akhlak.

Meski tulisan ini bermula dari peasn singkat namun merefleksi menjadi sebuah tulisan dan semoga menjadi buah amalan nyata untuk tetap bersama-sama membangun bangsa ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang menumpuk yang harus kita selesaikan bersama, marilah kita bahu-mebahu menuntaskan kerja besar ini dengan selalu menyinergikan perbedaan, bukan hanya bisa mengkritik tanpa ada kontribusi dalam pembangunan bangsa ini akan tetapi marilah kita dialogkan dan diskusian bersama untuk menemukan jalan keluar dari maslah yang dihadapi saat ini dalam pembangunan bangsa.

Terlalu sayang jika perbedaan yang ada pada bangsa ini menjadi batu sandungan dan pemicu pertikaian yang akan membuat bangsa ini semakin terpuruk dan bumi pertiwi meneteskan air mata, terlalu murah martabat bangsa ini jika masih bisa dijadikan alat asing untuk memperbudak diri dan mengirbankan kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan. Memang, hingga saat ini Pramuka tidak pernah melaksanakan aksi demonstrasi atau berteiak lantang mengkritilk kebijakan pemerintah, bukan berarti Pramuka orang yang ciut dengan tantangan atau seorang pecundang yang tak mau berani mengambil resiko, saat ini saya hanya ingin menegaskan bahwa kami, Pramuka Indonesia selalu berteiak dengan lantang dalam mebangun karakter remaja dan pemuda, kami meneriakannya dengan nyanyian perdamaian, kami meneriakannya dengan membuat simpul tali temali silaturahmi menuju persatuan dan kesatuan, kami menyuarakannya dengan tepukan yang senantiasa mengapreisiasi hasil karya orang lain dan kami menyuarakannya dengan membangun tenda kebersamaan dimana setiap orang bisa duduk sama rendah, beridiri sama tinggi, tak ada pembicaraan tak bermanfaat didalamnya dan yang ada hanyalah usaha dan karya nyata untuk pembangunan bangsa ini.

Sekuntum terimakasih saya ucapkan kepada rekan seperjuangan saya Meitha Kartika Safitri (purna anggota DKC Ciamis periode 2005-2008) atas pesan singkat yang diberikannya kepada saya, yang menjadi inspirasi bagi saya utamanya untuk tetap berkarya dan berkarya tiada jemu. Pesan yang membuat saya tersenyum dan tetap bangga menjadi seorang Pramuka dan hingga saat inipun akan tetap mengabdikan diri untuk Gerakan Pramuka, tetap berlatih bersama adik-adik Pramuka, tetap bermain dialam terbuka dan tetap berpetualang untuk memperkaya pengalaman hidup.

- Once Scout Forever Scout -

Minggu, 21 Maret 2010

REPRESENTASI SEDERHANA TUJUAN GERAKAN PRAMUKA

Gerakan Pramuka bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, yang sehat jasmani dan rohaninya, serta menjadi warga negara Republik Indonesia, yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kalimat diatas saya kutip dari Pendahuluan Petunjuk Penyelenggaraan Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega Nomor 080 Tahun 1988 yang menggambarkan tentang tujuan didirikannya Gerakan Pramuka di Indonesia, setidaknya terdapat beberapa pelajaran moral ataup tepatnya tujuan pembinaan dan pengembangan anggota Gerakan Pramuka baik dari mulai tingkat Pramuka Siaga (usia7-10 Tahun), Pramuka Penggalang (usia 11-15 Tahun), Pramuka Penegak (16-20 Tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 Tahun). Dan tugas ini diembankan kepada setiap Pramuka Dewasa untuk melakukan pembinaan kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka dimanapun ia berada.
Meskipun kalimat diatasa terdapat pada Pendahuluan Pola dan Mekanisme Pembinaan dan Pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega, namun secara hakikatnya dtunjukan kepada setiap anggota Gerrakan Pramuka. Disana memuat tentang beberapa hal yang harus dimiliki sebagai out put dari proses pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka dari mulai satuan terkecil hingga tingkat Kwartirnya masing-masing. Karena memang Gerakan Pramuka mempunyai andil yang amat besar terhadap pembentukan karakter remaja dan pemuda di Indonesia, hal ini dapat kita temukan dalam berbagai literatur sejarah bangsa kita yakni para pahlawan yang berjuang menegakan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan merekalah para perintis berdirinya Kepanduan (Gerakan Pramuka saat ini) hingga dengan semangat nasionalisme yang tinggi dan perjuangan tak kenal henti.

Representasi Tujuan Gerakan Pramuka

Kerangka organisasi Gerakan Pramuka dibangun secara sistematis dari tingkat nasional hingga Gugus Depan berdasarkan tujuan mulia dan berupaya membantu program pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan watak remaja dan pemuda Indonesia yang tanggu, bermental baja, berakhlak mulia yang dibalut dengan nasionalisme atau cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, saya berusaha untuk merepresantasikan tujuan Gerakan Pramuka sesuai dengan kutipan diatas. Semoga tulisan ini bisa membawa angin segar dan pencerahan bagi para pembaca sekalian, saya sadari masih sangat jauh pemahaman wawasan saya dan masih teramat dangkal kontribusi saya terhadap Gerakan Pramuka, dan hal ini menjadi sebuah motivasi bagi saya secara pribadi untuk terus berkarya dan mengabdikan diri bagi Gerakan Pramuka, berkarya tanpa henti dan mengabdi tanpa pamrih.
Tinjauan umum terhadap tujuan Gerakan Pramuka yang berusaha untuk menyeimbangkan kemampuan fisik, mental dan rohani yang dilaksanakan secara berkesnimbungan dan terarah. Tujuan Gerakan Pramuka secara keseluruhan adalah menyangku masalah penanaman moralitas bagi kalangan remaja dan pemuda Indonesia degan berbagai aktivitas yang menarik, menantang, dilakukan di alam terbuka, dan tetap memiliki nilai pendidikan. Diantara tujuan Gerakan Pramuka adalah :

1. Membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur yang sehat jasmani dan rohaninya.

Tujuan pertama ini bersifat general yang dapat dijabarkan dalam tiga hal pokok. Pertama, membentuk manusia yang berkepribadian. Manusia yang berkepribadian disini memiliki multi definisi, dimana kepribadian setiap orang adalah berbeda dan hal ini merupakan karakter manusia yang unik sekaligus sebagai sebuah anugerah dari Allah Swt. Dan sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk bersyukur atas berbagai nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia. Kita ketahui bahwa karakter remaja dan pemuda merupakan sosok yang amat pelik dan unik, dimana mereka sangat membutuhkan seorang pembimbing, seorang yang dapat mengerti apa yang mereka inginkan dan seseorang yang bisa mengarahkan meraka pada hal-hal yang dapat memabangun kepribadian mereka. Kepribadian anggota Pramuka adalah sangat potensial untuk diarahkan pada sesuatu hal yang positif tanpa perlu ada upaya menekan dan pengawasan yang superketat. Kita sering mendengar ada ungkapan bahwa seroang remaja bahwa mereka sedang mencari jati diri. Mereka adalah para petualangan yang berusaha menemukan siapa dirinya, ingin menjadi apa ia kelak, apa cita-cita dan harapan mereka pada masa yang akan datang sehingga mereka mampu menikmati keinginan mereka dan mampu menemukannya secara alamih. Disinilah tugas Gerakan Pramuka sebenarnya, Sistem yang digunakan bukan mendidik mereka dengan apa yang kita inginkan, melainkan kita mendidik sesuai dengan keinginan mereka. Tugas kita hanya mengarahkan pada harapan mereka dan berusaha menjadi media untuk mereka hingga mereka mampu menyalurkan hasrat mudanya dengan efektif, produktif dan edukatif dan tetap dalam nuansa yang rekreatif. Ketika mereka enjoy dengan aktivitas yang dilaksanakan maka secara tidak langsung akan tumbuh kesadaran pada jiwa mereka dan perlahan tapi pasti mereka akan menemukan siapa sebenarnya mereka, apa tugas mereka dan harus menjadi apa mereka. Dan kepribadian itu akan timbul dengan sendirinya, tanpa harus dipaksakan apalagi dengan tekanan.
Kedua, membentuk manusia yang berwatak luhur. Selain berusaha membentuk manusia yang berkepribadian, Gerakan Pramuka juga berupaya untuk membentuk manusia yang berwatak luhur. Setelah ia menemukan jatidirinya sebagai manusia yang potensial dan multi talent maka ia pula dituntuk untuk memiliki moralitas yang luhur, yang akan membedakan dia dengan manusia lainnya bahkan dengan makhluk lainnya dari ciptaan Allah Swt. Seorang remaja dan pemuda Indonesia diharapkan mempunyai kualitas akhlak yang teruji, hal ini diupayakan dengan berbagai pelatihan dan aktivitas yang akan mengarahkan mereka pada pembentukan moral. Manusia yang tidak dibalut dengan akhlak mulia apa bedannya dengan hewan, maka dari itu khas dari karakter dan watak Pramuka Indonesia adalah mental yang kokoh dan pantang menyerah, memiliki kepekaan sosial yang dalam, dan ketiga ialah manusia yang sehat jasmani dan rohaninya. Gerakan Pramuka tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan fisik saja, melainkan pula rohani. Siapapun tentu ingin merasakan kedamaian, rasa nyaman, bebas dari rasa takut, lepas dari kekangan, berhak untuk mencintai dan dicintai danmembutuhkan kassih sayang, dan semua itu tidak akan ada pada jiwa manusia kecuali dengan pendidikan rohani, karena perasaan adalah bersifat ruh yang tersembunyi dan bersifat psikis (kejiwaan). Maka konsep balance dalam Gerakan Pramuka adalah sebuah kemestian, tidak berat sebelah, adil dalam membagi porsi pendidikan dan perlu diingat boleh kita sekalian bahwa yang menjadi tujuan didirikannya Kepanduan oleh Baden Powell salahsatunya ialah menanamkan kesadaran pada setiap orang tentang tugasnya terhadap Tuhannya, tanpa membedakan agam dan kepercayaan yang dianut.

2. Menjadi warga negara Republik Indonesia, yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan Gerakan Pramuka selanjutnya merupakan penjabaran lebih spesifik daripada tujuan Gerakan Pramuka pada point awal. Dimana disini sudah dibentuk sosok manusia Indonesia yang memiki berbagai karakter, yaitu pertama menjadi warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara dan merupakan pedoman dari berbagai rangkaian aktivitas dan satuan kegiatan Gerakan Pramuka, karena didalam Pancasila yang terdiri dari lima dasar adalah lima pokok dari pedoman negara Indonesia dan harus dijadikan sebagai dasar dari setiap gerak langkah pendidikan dan bimbingan Gerakan Pramuka terhadap peserta didik yang terdiri dari kaum muda dan remaja. Sehingga diharapkan seluruh sila tersebut mampu teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari anggota Pramuka dan tertanam dalam setiap jiwa Pramuka pada khususnya dan seluruh jiwa remaja dan pemuda Indonesia pada umumnya.
Kedua, warga negara Indonesia yang setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setia berarti sebuah sikap pembelaan tanpa pamrih, setia berarti berani membela dengan segenap jiwa dan raga, dan setia berarti pengorbanan yang penuh suka dan rela. Setia dan patuh terhadap tanah air dan Negara Kesataun Republik Indonesia suatu sikap tetap mempertahankan Indonesia sebagai sebuah negara yang satu dan tidak memecah belah dan senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, saling menghormati, menghargai dan patuh terhadap berbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Adalah tugas setiap Pramuka untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan negaranya diabndingkan dengan kepentingan kelompok atau golongan yang akan berakibat pada persengketaan dan perpecahan, serta senantiasa menjaga nama baik bangsa dihadapan dunia dan tetap bangga sebagai bagian dari warga negara Indoneisia. Seorang Pramuka bukanlah pecundang yang mengorbankan bangsanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok, bukanlah seorang pengecut yang takut mati ketiak melawan musuh-musuh yang mengancam Negara kesatuan Republik Indonesia dan bukan pula seorang pengkhianat yang mengorbankan bangsanya demi keselamatan pribadi.
Ketiga, dengan karakter warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh terhadap negara kesatuan Republik Indonesia, diharapakn lahir sosok Pramuka yang menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Karena setiap Pramuka merupakan bagian dari masyarakaat an berusaha untuk membangun masyarakat yang lebih maju maka ia pun dituntut untuk membina dirinya, membina satuannya dan pada akhirnya mampu membina masyarakat. Setiap Pramuka adalah kader-kader pemimpin bangsa yang akan melanjutkan safari kepemimpinan bangsa ini dimasa yang akan datang, dipundaknyalah harapan ini disemaikan, ditangannyalah asa ini dititipkan, dalam tekadnyalah cita ini disematkan dan dalam jiwanyalah mimpi ini selalu dikumandangkan, seorang calon pemimpin bangsa yang mampu memimpin dirinya dengan segenap potensi dan kompetensi yang teruji dan matang.

Dari representasi sederhana tujuan Gerakan Pramuka diatas jika mampu terealisaikan dalam kehidupan ini, maka alangkah indahnya negara ini, alangkah bangganya bumi pertiwi karena menyaksikan putera puterinya tumbuh mencintai bangsa dan negaranya dengan segenap jiwa dan raga. Selalu giat berkarya dan mengedepankan berbagai persoalan dengan solusi yang bijak dan mengutamakan kepentingan bersama dan bangsa.
Adalah tugas kita bersama untuk menjadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah kegiatan dan alternatif utama yang dijadikan pilihan bagi remaja dan pemuda Indonesia. Dan tentu saja ini bukan tugas yang ringan untuk mewujudkannya, diperlukan kesiapan dan kesuangguhan yang ekstra, dan membutuhkan pengorbanan yang banyak. Oleh karena itu, marilah kita mulai dari hal yang terkecil yang dapat kita lakukan, marilah kita mulai dari kita pribadi dalam membentuk karakter dan watak yang diharapkan pada gambaran Tujuan Gerakan Pramuka tersebut dan mulai dari saat ini, ya, sekarang. Karena jika kita menunda untuk esok atau lusa mungkin belum tentu kita diberikan kesempatan untuk melakukannya.
Keep Swing (tetap ayunkan), dua kata tersebut adalah semboyan bagi para pemain kasti dan inipun berlaku bagi kita semua. Tetap ayunkan langkah kita, tetap ayunkan tangan kita, dan tetaplah berusaha tiada henti. Meski langkah kita terseok-seok, seringkali langkah kita tersandung, namun harus menjadi keyakinan bahwa setiap langkah kita tidak sia-sia karena mungkin langkah yang telah kita jalani akan mengantarkan pada kematangan jiwa dan kebijakan pribadi kita. Bukankah perjalanan panjang bermula dari satu langkah, bukankah lompatan besar bermula dari lompatan kecil. So, bersiap seiagalah, tetap semangat dan tetaplah memandu.