Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Desember 2011

Wagub Jabar Apresiasi Kabupaten Indramayu Majukan Pramuka


Wagub Jabar, Dede Yusuf selaku Ketua Kwarda Pramuka Jabar memberikan apresiasi kepada Kabupate n Indramayu dalam memajukan Pramuka. Hal tersebut, ditegaskan Dede Yusuf dalam acara pelantikan Ketua dan anggota Majelis Pembimbing Daerah serta Pengurus Kwartis Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Indramayu masa bakti 2011-2016, bertempat di ruang balai kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu (29/11).

Senin, 12 Desember 2011

I am Proud To Be Scout


Unbelievable! Indonesia merupakan penyumbang anggota pramuka terbanyak, sebanyak 22 juta dari seluruh anggota pramuka di dunia yang berjumlah 38 juta (Betharie Arrahmani, peserta 22nd World Scout Jambore 2011, Swiss).

Jumat, 09 Desember 2011

Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud dalam Shalat


Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam salat. 

Lebih lagi, Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah.

Sabtu, 13 November 2010

BAPAK PRAMUKA INDONESIA


Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 - 1974)
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).