Sabtu, 17 September 2011

"Lima Elang" Film Perdana Bergenre Pramuk


Di tengah banyaknya keluhan orang tua dan masyarakat umum tentang tayangan sinetron maupun film-film layar lebar yang kurang mendidik, sebentar lagi kerinduan akan film nasional yang menarik, menghibur dan mengandung nilai-nilai pendidikan bakal terjawab. Film petualangan anak-anak untuk semua umur berjudul “Lima Elang”bakal ditayangkan di bioskop-bioskop di Tanah Air.

“Lima Elang” yang berkisah tentang persahabatan dan petualangan lima anak dipertemukan menjelang dan dalam suatu perkemahan besar tingkat Kwartir Daerah, bisa disebut pula sebagai kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 Tahun (Tahun Emas) Gerakan Pramuka. Film tersebut memang merupakan kerjasama antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan SBO Films, suatu perusahaan film yang para pengelolanya telah sukses dengan produksi sejumlah film, termasuk film “Garuda Di Dadaku”.
Bertindak selaku produser adalah Kemal Arsjad dan Salman Aristo. Yang disebut terakhir juga penulis skenario film tersebut, juga penulis film “Laskar Pelangi” yang telah sukses. Sedangkan sutradaranya adalah Rudi Soedjarwo, yang sebelumnya telah sukses menelurkan 17 film layar lebar. Bertindak sebagai produser eksekutif adalah sejumlah nama, termasuk Ketua Kwartir Nasional, Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH.
Setelah melalui proses persiapan cukup lama, selama sebulan penuh pada awal April 2011, dilaksanakan syuting film “Lima Elang” di sejumlah tempat. Dari pihak Kwarnas, juga ditunjuk tim supervisi teknis yang dipimpin Wakil Ketua Kwarnas, Kak Amoroso Katamsi. Sedangkan di lapangan untuk mendampingi tim produksi saat syuting berlangsung, ditunjuk Kak Berthold Sinaulan (Andalan Nasional) selaku koordinator, dengan anggota Kak Yusak Manitis (Staf Kwarnas) dan Kak Syarifah Alawiyah (Ketua DKN).
Kak Berthold dan Kak Yusak bahkan sempat ikut syuting walaupun hanya menjadi extra(figuran), sebagai tamu dari Kwarnas yang diundang menghadiri perkemahan yang diadakan. Bahkan sang tamu akhirnya ikut juga dalam proses pencarian anak hilang. Ada anak hilang? Ya, itulah salah satu menarik dan serunya film tersebut. Nantikan dan tonton saja “Lima Elang” nantinya.
Selama proses syuting, juga cukup banyak kendala yang dihadapi. Hujan deras yang turun berkali-kali, sempat menunda syuting yang hampir sebagian besar dilakukan di alam terbuka. Belum lagi ada juga yang terkena lintah atau terkena daun tumbuhan yg menyebabkan tubuh gatal, seperti di Hutan Buru Kareumbi, yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung, Sumedang dan Garut. Untunglah, kekompakan tim produksi, paratalent, maupun extra, membuat pelaksanaan syuting tetap dapat diselesaikan pada awal Mei 2011. (dikutip dari Warta Kwarnas edisi ke-5 Tahun VI 2011; tulisan: Berthold Sinaulan/ Syarifah Alawiyah)
Menurut rencana, film tersebut akan ditayangkan tanggal 25 Agustus 2011. Dan yang pasti, bakal ada satu lagi tontonan menarik dan bermtu di Indonesia. 

1 komentar:

  1. Salam Pramuka !!
    Temen ana udah cerita, filmnya sangat bagus katanya, tapi sayang sampe sekarang ana belum sempet nonton nih... Pengen banget nonton Lima Elang..

    BalasHapus