Kakak-kakak, saudaraku dalam bakti, di malam yang sunyi ini kita kembali
berkumpul
ditempat ini seperti setahun yang lalu. untuk mencoba melihat ke
dalam
hati kita masing-masing apa yang telah kita lakukan selama setahun
ini…?
Sudahkah kita memenuhi setiap janji yang kita ucapkan tahun lalu...???
Jawabannya
ada di diri kita masing-masing… apa yang sudah kita lakukan
selama
setahun ini untuk anak bangsa…!!! Atau tidak melakukan apa-apa…?
Saudaraku
dalam bakti… Saat ini semua petinggi negeri kita membicarakan
karakter
bangsa… semua merasa bahwa saat ini bangsa kita telah kehilangan
karakter
itu… korupsi meraja lela, kejujuran sudah susah kita temukan, rasa
persaudaraan
sudah makin menghilang yang ada hanya saling curiga…
sering
kali kita melihat tawuran walau hanya karena masalah sepele…
disintegrasi
bangsa terus mengancam… nilai nasionalisme hanya tinggal
slogan…
Sadarkah
kita begitu banyak orang berharap kepada Gerakan Pramuka untuk
dapat
merubah kondisi ini…?
Saudaraku
dalam bakti
Mengapa
harus Gerakan Pramuka…? Mengapa harus kita yang memikul
beban
ini…? Ini semua konsekuensi kita karena sejak awal didirikan oleh
Lord
Baden Powell sampai dengan saat ini 100 tahun Gerakan ini tumbuh di
bumi
pertiwi, sudah dengan tegas bahwa Gerakan ini adalah Pendidikan
Karakter
dan Nasionalisme. Untuk itu mau tidak mau, siap tidak siap kita
harus
mampu menjawab harapan itu… Untuk memperkuat keyakinan kita
pada
ladang pengabdian kita… Malam ini mari kita menyimak kembali apa
yang
diucapkan Bung Karno pada saat menyerahkan Panji Gerakan Pramuka
51
tahun silam
BERJUANGLAH SEHEBAT-HEBATNYA UNTUK MENGEMBANGKAN
DAN MELUASKAN GERAKAN KITA, SAMPAI SUATU KETIKA,
SETIAP
ANAK DAN PEMUDA SERTA PEMUDI KITA, BAIK YANG
MAHASISWA
DI KOTA MAUPUN YANG PENGGEMBALA KERBAU DI DESA,
DENGAN
RASA BANGGA DAN TERHORMAT DAPAT MENYATAKAN, “AKU
PRAMUKA INDONESIA” !
Sudahkah
ini terwujud saat ini...? rasanya masih jauh api dari tungku...
Tugas
siapakah untuk mewujudkan ini...?
Ini
adalah tugas kita sebagai anggota dewasa Gerakan Pramuka sebagai
apapun
kita Pembina, Pelatih Pembina, andalan Kwartir, Majelis Pembimbing,
Pimpinan
Saka, Pamong Saka, Instruktur Saka atau staf Kwartir...? diposisi
apapun
kita menjadi tugas kita untuk mewujudkan semua itu...
”IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA”
Itulah
semboyan bagi anggota dewasa Gerakan Pramuka.
Sebuah
kalimat yang amat sederhana… namun sulit untuk diterapkan…
Ikhlas….,
dengan tanpa paksaan…; Bekerja dengan rela….., dan dengan
suka
kita berbakti, membina anak-anak bangsa.
Ber
budi……adalah banyak memberi, harta…, tenaga…, pikiran…., kepada
bangsanya.
Bawa
Laksana……jujur, apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang
dikerjakan.
Anggota
dewasa dalam gerakan Pramuka adalah umpama paku, atau besi
beton
dalam suatu bangunan manakala bangunan itu kokoh orang tidak
melihatnya
sebagai penyebab kokohnya bangunan itu, tapi manakala bangunan itu roboh tanpa
sebab, maka akan dilihatlah apakah paku ataupun
besi
betonnya masih baik atau sudah bengkok dan berkarat…
Itulah
kita saudaraku… manakalah Gerakan Pramuka ini baik janganlah
berharap
orang akan melihat dan memuji kita, tapi manakala ada satu orang
saja
anggota gerakan pramuka yang berbuat tidak baik siaplah seluruh mata
akan
tertuju kepada kita… menghujat dan mencaci maki kita…
Kakak-kakakku…
saudaraku dalam bakti…
Sudah
menjadi tugas kita sebagai anggota dewasa dalam gerakan pramuka
untuk
menjalankan apa yang diamanatkan bangsa kepada gerakan pramuka.
Apa
yang harus kita lakukan untuk memenuhi harapan itu…?
Jawabnya
hanya satu… Kita harus menjadi teladan bagi generasi muda…
karena
penanaman karakter yang terbaik adalah melalui keteladanan… Jadi
jangan
pernah berharap kita akan menhasilkan generasi muda yang
berkarakter,
kalau kita sendiri tidak berkarakter…
Apapun
kondisinya kita sudah berikrar untuk mengabdi bagi Gerakan
Pramuka.
Kita harus siap menjadi teladan tanpa pernah sombong dan
jumawa
dan merasa menjadi pahlawan, serta hanya mengharap tanda jasa
tersemat
di dada…
“Menerapkan
Satya dan Darma Pramuka dalam perilaku kehidupan kita
sehari-hari”…
inilah karakter kita, kunci Pengabdian kita… dengan begitu kita
akan
siap menjadi teladan… dengan begitu kita bisa menjadi paku menjadi
besi
beton yang kokoh dan tak berkarat sehingga apa yang menjadi harapan
Pendiri
Negeri ini, dan tuntutan sebagian besar komponen bangsa dapat kita
wujudkan…
“JAYALAH
PRAMUKA JAYALAH INDONESIA”
Jakarta,
14 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar