Selalu terngiang nasehat Ibunda Chusna Arifah pada sebuah kesempatan ketika beliau mengajar di bangku kuliah. "Darussalam ini tidak akan pernah maju jika berpandangan parsial. Darussalam ini tidak akan pernah besar jika masing-masing lembaganya mementingkan kepntingan pribadi & organisasinya. Maka, jika Darussalam saat ini maju, tumbuh berkembang, besar dan pesat itu adalah hasil karya sinergi" Kurang lebih seperti itu yang beliau ungkapkan. Dan itu adalah sebuah kepastian yang tak terbantahkan.
Jika saja masing-masing lembaga mementingkan ego lembaganya, maka sesungguhnya ia tengah merencanakan kemandulan organisasi, ia sedang merancang kehancuran bangunan lembaga dirinya sendiri.
Darussalam (sebagai contoh) memiliki jenjang pendidikan dari tingkat rendah hingga Perguruan Tinggi, dan hingga hari ini terbukti tetap 'Besar' nama 'Darussalam'nya tanpa embel2 RAnya, MInya, MTsnya, SMA atau MAnya, atau IAIDnya. Karena ketika nama Darussalam besar, senua civitas pendidikan terangkum dalam kebesaran itu.
Sungguh, saya menjadi salahseorang yang beruntung karena menimba ilmu disana, syahdan dengan nasehat Ibunda @nuna_cf menjadi bagian penting bagaimana kita hidup dalam iklim organisasi.
Kapanpun dan dimanapun organisasinnya, pada level apapun organisasinya, sinergi haruslah menjadi panduan dasar menjalankan roda organisasi.
Kita memiliki Yayasan, maka sinergikan seluruh potensi yayasan yang ada. Kita punya sekolah/madrasah, satukan potensi yang dimiliki. Kita punya karang taruna, padukan gerak langkah agar beriringan. Kita punya bisnis, arahkan dalam langkah yang sama agar bisnis kita menguntungkan.
Maka, salahsatu cara agar tetap mantap dalam satu langkah, dalam setiap kajian (dulu) bersama kawan-kawan @kammi_ciamis do'a rabithah menjadi kewajiban untuk mengeratkan jalinan kebersamaan.
Membangun sinergi memang tak mudah, karena memang hambatan itu pasti ditemui, tantangan itu tak mungkin dihindari, gangguan itu terus mengikuti dan godaan perpecahan itu terus menunggu agar kita lalai dan berpuas diri.
Untuk itu, dalam sebuah LTC @dkc.ciamis 9 tahun silam Kak Eme mengatakan " Disini tak ada aku, kamu, dia, kalian atau mereka. Disini yang ada hanya KITA" Ini menegaskan, bahwa untuk bersinergi itu harus menghilangkan sifat Aku dalam diri dan menggantinya dengan kata KITA.
Jum'at, 16 November 2018
@ Warung Ma Dodoy
@ Warung Ma Dodoy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar