Pengantar
Sistem
Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode Kepramukaan untuk mendorong dan
merangsang Pramuka agar memiliki kecakapan untuk pengembangan pribadinya. Tanda
Kecakapan bukan merupakan tujuan tapi merupakan alat pendidikan untuk mencapai
tujuan Gerakan Pramuka. Seorang
Pramuka akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah menyelesaikan
syarat-syarat kecakapan (telah diuji) dari pembinanya sebagai penghargaan atas
kecakapan yang diraihnya.
Syarat Kecakapan Umum disingkat SKU
adalah kurikulum pendidikan kepramukaan yang wajib dipenuhi oleh seorang calon
anggota Gerakan Pramuka atau calon Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega untuk memperoleh Tanda
Kecakapan Umum (TKU).
SKU merupakan salah satu penerapan
Sistem Tanda Kecakapan sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan. Tujuannya adalah
untuk mendorong dan merangsang Pramuka Penggalang agar memiliki kecakapan yang
berguna bagi hidupnya dan memenuhi persyaratan menjadi anggota Gerakan Pramuka.
Berkaitan dengan SKU dan TKU, Pembina
Pramuka wajib memahami dan menerapkan bahwa seseorang anak, remaja, pemuda yang
dengan sukarela ingin menjadi anggota Gerakan Pramuka, pertama-tama mereka
memasuki masa calon sebagai “Tamu” selama satu sampai dua bulan. Dalam masa itu yang bersangkutan tidak
dibenarkan mengenakan pakaian seragam Pramuka lengkap dengan atribu-atributnya.
Setelah
memenuhi SKU tingkat pertama dan dilantik dalam suatu upacara serta mengucapkan
janji maka yang bersangkutan sah menjadi anggota Gerakan Pramuka dan berhak
memakai pakaian seragam Pramuka lengkap dengan atributnya.
Section Educational Objective (5 Area Pengembangan)
Pendidikan
kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian
secara seimbang. Hal tersebut merupakan
dorongan dalam mengeksplorasi
pertumbuhan
dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi
manusia
seutuhnya. Guna
mencapai tujuan tersebut,
kepramukaan
mengembangkan
area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam
dimensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam
struktur
kepribadian. Area
pengembangan kepribadian meliputi,
pengembangan
spiritual,
emosional, sosial, intelektual dan fisik.
Setiap area
pengembangan memiliki kompetensi akhir yang
harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan
secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus
dicapai di setiap
tingkatan atau golongan peserta didik.
Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang
dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk
mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap oleh seorang Pramuka menempuh syarat kecakapan umum.
1.
Area
Pengembangan Spiritual
Pengembangan
spiritual adalah
pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam untuk memahami dan menghayati kekayaan spiritual yang dimiliki
masyarakat. Pembina wajib meyakini
bahwa spiritual menjadi pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan
untuk menghargai spiritual pilihan orang lain. Pengembangan
spiritual memberikan motivasi hidup sebagai alat untuk diamalkan agar menjadi
manusia seutuhnya. Agama mengatur hubungan antara Tuhan dengan manusia,
hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut
dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan hidup manusia baik sebagai pribadi maupun
sebagai anggota masyarakat dalam mencapai kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.
Pengembangan spiritual pada Pramuka Siaga merupakan salah satu aplikasi Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan.
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka bagi peserta didik adalah
membantu menanamkan, memperdalam,
memperkuat keimanan ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.
2.
Area
Pengembangan Emosional
Sikap
dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi
dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan
bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang. Kondisi dari perubahan anak menjadi
seorang remaja juga mengakibatkan terjadinya pengembangan emosi, perlunya
penghargaan atas sebuah pribadi yang utuh yang tidak dianggap remeh dan
dihargai atas segala pendapatnya merupakan kebutuhan remaja. Bila hal ini tidak
diperoleh maka remaja akan mudah mencari pelampiasan lain yang mungkin baik
kadang pula tidak baik.
Saat
ini banyak cara seorang remaja mengekspresikan emosi dan perasaannya, salah satunya melalui media
pertemanan “facebook” dan “twitter”. Hal ini sangat
dimungkinkan terjadi salah memilih kawan
bahkan terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Keluarga
merupakan sumber utama terjadinya pengembangan emosi remaja, apabila terjadi
komunikasi yang cukup diantara anggota keluarga maka remaja akan tumbuh menjadi
pribadi yang memiliki emosi yang stabil, bila hal ini tidak didapat dirumah
maka Pembina Pramuka harus memiliki kemampuan pendekatan dan komunikasi
intensif yang mampu menjawab kebutuhan peserta didiknya.
Kemudian,
yang menjadi tujuan bagi peserta didik dalam pengembangan emosional adalah
membantu mereka untuk menumbuh kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara
wajar, menghargai orang
lain serta dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.
3.
Area
Pengembangan Sosial
Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang
berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta
membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin. Pengakuan terhadap seorang remaja
sebagai individu yang memerlukan individu
lain atau teman ataupun lawan jenis merupakan wadah
belajar untuk mengungkapkan perasaan
dan eksistensi diri kepada orang lain dengan cara yang benar dan santun.
Tujuan pengembangan
sosial adalah membantu peserta
didik dalam mengembangkan hubungan dengan teman, komunikasi, kemandirian,
kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.
4.
Area
Pengembangan Intelektual
Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan
kemampuan
berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada
dasarnya
setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan.
Tujuan Pengembangan Intelektual seorang Pramuka adalah
membantu menumbuhkan keingin tahuan dan meningkatkan kecerdasan dengan
menghimpun informasi dan ilmu pengetahuan.
5.
Area
Pengembangan Fisik
Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar. Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Untuk itu, kita wajib
memelihara tubuh sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur dapat diwujudkan
dengan menjaga
dan
memelihara anggota
dan organ tubuh
agar sehat dan kuat. Pramuka Penegak wajib mengenali tubuhnya,
bertanggung jawab atas
pertumbuhan dan
fungsi tubuhnya,
serta dapat menjaganya agar tetap sehat dan bugar.
Adapun tujuan pengembangan
fisik seorang Pramuka adalah
untuk membantu menumbuhkembangkan fisik dan psikis agar tumbuh dengan baik.
*Disarikan dari Panduan
Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Nomor 199 Tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar