Saudaraku,
Baru saja kita merasakan,
Siang hari berganti malam,
Itu
semua tidak sekadar sebuah pergantian,
Namun
sebuah tanggung jawab perputaran,
Antara matahari dan rembulan
Dalam menjalankan tugas dan
kewajiban
Lihatlah matahari,
Dia
menuangkan sinar tanpa pilih kasih,
Di
ceruk lembah, di pantai, di laut, dan di pegunungan
Dibaginya
cahaya tanpa pamrih
Tanpa
memilih si kaya atau si miskin,
Si
sehat atau si sakit
Si
kecil atau si besar,
Si
pangkat atau si melarat
Tanpa
terkecuali,
Mereka
menikmati terang setiap hari
Malam
pun tiba membawa gelap
Kita
diantar agar terlelap
Dalam
tidur, dalam mimpi, untuk istirahat,
Kelak
esok hari, semua dapat segar kembali
Itulah
tugas sang malam
Tidaklah
merugi bertanggung jawab sepertinya
Karena
dialah cermin yang telah berkata
Darinya
sampai kepadanya
Di
batas yang tiada selesai
Dari-Nya
Tidaklah
merugi bertanggung jawab sepertinya
Karena segumpal saran dilesatkan
Baginya sampai hatinya
Di
semua badan yang tiada mengira
Dari-Nya
Tuhan
memberikan tanggung jawab kepada kita
Dan kita
bertanggung jawab kepada Tuhan
Seperti
benda-benda alam lainnya
Seirama makhluk dan tumbuhan
lainnya
Sebuah
tanggung jawab sebagai manusia
Inilah
sebuah harga bagi kita
Setangkai
janji yang akan dikata
Agar
mewangi demi generasi bangsa
Inilah
sebuah harga bagi kita
Kepercayaan
setia dalam gerakan pramuka
Diucap
kata sampai ujung dunia
Mari
berkata,
Aku
akan bersumpah setia
Berucap
Trisatya
Sampai
menerapkan isinya
Trisatya
akan dikata oleh semua
Meski,
entah apa yang kami bisa
Entah
kapan yang kami tata
Tiada
percuma selamanya
Membalas
harga diri pramuka
Kalung
merah putih di leher ini
Bukan
penghias harga diri
Bukan
melingkar tanpa isi
Bukan tanda
pemanis janji
Kalung
merah putih di leher
Ini tanda
pelecut bakti kami
Dari
kapan sampai kini
Hingga
di tapal batas nanti
Semoga
Tuhan merelakan ridho-Nya
Menangkup
tingkah dan ucap kita
Mengawasi
gerak dan jelajah kita
Dalam
semua perbuatan kita
Senantiasa
untuk Tuhan yang Mahaesa
Tuhan
bersama kita
Amin
…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar