Jumat, 21 Oktober 2011

Pesan Terakhir Baden Powell



Dear Scouts,
If you have ever seen the play Peter Pan you will remember how the pirate chief was always making his dying speech because he was afraid that possibly when the time came for him to die he might not have time to get it off his chest. It is much the same with me, and so, although I am not at this moment dying, I shall be doing so one of these days and I want to send you a parting word of good-bye.
Remember, it is the last you will ever hear from me, so think it over.

I have had a most happy life and I want each one of you to have as happy a life too.
I believe that God put us in this jolly world to be happy and enjoy life. Happiness doesn’t come from being rich, nor merely from being successful in your career, nor by self-indulgence. One step towards happiness is to make yourself healthy and strong while you are a boy, so that you can be useful and so can enjoy life when you are a man.
Nature study will show you how full of beautiful and wonderful things God has made the world for you to enjoy. Be contented with what you have got and make the best of it. Look on the bright side of things instead of the gloomy one.
But the real way to get happiness is by giving out happiness to other people. Try and leave this world a little better than you found it and when your turn comes to die, you can die happy in feeling that at any rate you have not wasted your time but have done your best. “Be Prepared” in this way, to live happy and to die happy—stick to your Scout promise always—even after you have ceased to be a boy—and God help you to do it.
Your Friend,
BADEN-POWELL.

++++++++++++++++
Para Pandu yang kucinta,
Jika kamu pernah melihat sandiwara Peter Pan maka kamu akan ingat, mengapa pemimpin bajak laut menyampaikan pesan sebelum meninggal. Karena ia takut bila tak sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika tiba saat menutup mata. Demkian halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal, namun saat itu akan tiba jua bagiku. Maka, aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan, minta diri.
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Maka, renungkanlah.
Hidupku sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.
Aku yakin, Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehinga kamu dapat berguna dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak dewasa.
Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan di dunia ini supaya kamu menikmatinya.
Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekannya. Jalan nyata menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba di dalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu. Sedialah utuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam Janji Pandumu –- meskipun kamu bukan anak-anak lagi-–dan Tuhan akan berkenan mengaruniai pertolongan padamu dalam usahamu.
Temanmu,
Baden Powell

(Ditemukan diantara kertas-kertas Baden Powell sepeninggalnya, pada 8 Januari 1941)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar