Minggu, 30 Desember 2012

Kwarda Jabar Tembus Rekor MURI




JATINANGOR- Kwartir daerah (kwarda) Jawa Barat berhasil menembus rekor Museum Rekor Indonesia(MURI) menjadikan pramuka terbanyak menjadi “Duta Anti Narkoba” di Bumi perkemahan DR.(HC) Mashudi Kiarapayung Jatinangor Kabupaten Sumedang, Rabu(19/12). Tercatat 8125 anggota Praja muda karana (Pramuka) menjadi duta narkoba melebihi kegiatan serupa di Bogor sebanyak 2 ribu anggota pramuka.

Dikatakan Kakwarda Jabar Dede Yusuf Macan Efendi gagasan rekor duta anti narkoba ini didasari dari hasil penelitian yang menyebutkan jumlah penyebaran penyalahgunaan Narkoba di Jawa barat mencapai  2 persen setiap tahunnya, atau sekita 25ribu orang setip tahunnya terjangkit narkoba, oleh sebab itu, momen penyelenggaraan raimuna daerah kwarda Jabar ini digagas untuk mengkampanyekan anti narkoba khususnya di kalangan remaja.

“Kita berikan arahan agar anggota pramuka mengkampanyekan anti narkoba di jejaring sosial yang kini terbilang efektif mempromosikan sesuatu hal positif,” ungkap Dede saat ditemui Bandung Ekspres usai membuka Raimuna Daerah XII di Bumi perkemahan DR.(HC) Mashudi Kiarapayung Jatinangor Kabupaten Sumedang, Rabu(19/12).

Tak hanya itu, kata dia, hasil penelitian 9 persen anak sekolah terjangkit bahaya narkoba, kebanyakan diantaranya tak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

“Sebaliknya kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka tak terjangkit narkoba. Oleh karena itu melalui Pramuka akan membentuk generasi muda yang kreatif jauh dari narkoba. Yang rentan terjangkit bahaya penyalahgunaan narkoba, kebanyakan tak mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya,” kata Dede.

Ketua pelaksana Acara, Tatan Munandar mengatakan acara Raida ini sebagai ajang silaturahmi dan merekatkan tali persaudaraan antara pramuka se- Jabar. Disamping acara pesta empat tahunan Pramuka, acara Raida ini akan diisi oleh atraksi Pramuka dari berbagai kontingen perwakilan kabupaten/kota di Jawa Barat.

“Tujuan diadakannya Raida ini sebagai ajang silaturahmi antar sesama anggota Pramuka di Jabar. Karena kami yakin eksistensi Pramuka saat ini membawa dampak besar bagi kemajuan dan disiplin anak-anak muda. Melalui Raida ini diharapkan muncul sinergi dan kekompakan anggota Pramuka di Jabar,” kata Tatan.

Menurut Tatan, dari tahun ketahun anggota Pramuka di Jabar semakin bertambah. Tercatat tahun kemarin ada sekitar 2000-an anggota pramuka. Sementara tahun 2012 sudah tercatat sekitar 8650 anggota Pramuka.

“Ini sebagai bukti bahwa Pramuka masih eksis di masyarakat. Tonggak hidup bangsa Indonesia ada ditangan pemuda yang disiplin dan mandiri. Untuk itu melalui gerakan Pramuka ini diharapkan muncul generasi muda yang cekatan dan disiplin,”paparnya.

Ditempat yang sama, Bidang Kegiatan Raida Jabar, Andi Arifiandi mengatakan acara Raida ini diselenggarakan dari tanggal 18 sampai minggu (23/12). Selain acara reunian bagi anggota pramuka juga akan diisi oleh panggung hiburan dan atraksi morse, baris-berbaris dan yel-yel Pramuka dari masing-masing kontingen.

“Sementara hari ini (kemarin red.) Baru persiapan untuk pembukaan nanti malam. Acara akan diresmikan Dede Yusuf selaku Ketua Kwarda Jabar pada Rabu (hari ini). Acaranya selain atraksi dan panggung hiburan juga ada materi mengenai Kepramukaan dan kedisiplinan dari berbagai disiplin ilmu,” kata Andi.

Dikatakan Andi, pramuka sekarang jauh berbeda dengan Pramuka tahun-tahun kebelakang. Pasalnya, saat ini dikeanggotaan Pramuka tidak ada lagi peloncoan, diskriminasi dan hanya terfokus kegiatan di Gunung. Tetapi Pramuka sekarang lebih menekankan kekerabatan dan kekompakan. Sekaligus acaranya tidak selalu di luar ruangan yang kotor.

“Pramuka sekarang lebih ditekankan pada jiwa disiplin mandiri dan kreatifitas. Pramuka diajarkan berwirausaha dan menjadi entrepeneur. Acaranya pun tidak selalu kemping atau pergi ke gunung. Tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi,” paparnya.

Lebih lanjut, kata Andi, untuk memeriahkan acara, dilapangan disediakan stand-stand aneka jajanan dan produk assesorie Pramuka yang berasal dari kontingen masing-masing Kabupaten/kota sesuai ciri khasnya masing-masing.

“Misalkan kalau Sumedang menjajakan Tahu, bogor menjajakan Talas, Garut dodol, dan sebagainya. Ada juga stand yang berasal dari luar, yang produknya menjual asesori pramuka,” tandasnya.

Sumber: Bandung Ekspres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar