Selasa pagi (3/12) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Bapak Mohammad Nuh membuka secara resmi Musyawarah Nasional
(Munas) Gerakan Pramuka bertempat di Grand Mutiara, Kupang, Nusa Tenggara
Timur. Acara ini yang akan berlangsung dari tanggal 3-5 Desember 2013 yang
dihadiri oleh seluruh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka se-Indonesia.
Setelah Mendikbud RI membuka resmi Munas
dilanjutkan sambutan dan arahan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Bapak Roy Suryo
sekaligus menyerahkan pemenang Lomba Karya Tulis Kepramukaan bagi wartawan dan
umum, menyerahkan penghargaan kepada media cetak dan media televisi Sahabat
Pramuka serta Tunggul tergiat,” kepada Kwartir Daerah Gerakan Pramuka.
Agenda utama Munas yang diadakan lima tahun sekali
adalah penetapan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Arah Kebijakan Gerakan
Pramuka 2014-2034, Rencana Strategi Gerakan Pramuka 2014-2018 dan pemilihan
Ketua Kwarnas periode 2013-2018. Selain itu, akan diputuskan tentang
pembentukan wadah Satuan Karya (Saka) Kalpataru dan Pariwisata tingkat nasional
dan daerah.
Sejak tahun lalu Kwarnas dan Kementerian
Lingkungan Hidup merintis Saka Kalpataru di berbagai daerah. Sementara Saka
Pariwisata dilakukan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Tim telah membuat rancangan syarat kecakapan umum, jenis-jenis
kegiatan dan kursus pamong satuan karya.
“Sejak lima tahun lalu Kwarnas mendorong Saka
sebagai job creation bagi Pramuka Penegak dan Pandega,” kata Azrul Azwar.
Menurut Azrul, selain memberikan kecakapan hidup (life skill), Gerakan Pramuka
juga memberikan hard skill atau keterampilan khusus untuk mereka memasuki dunia
kerja. Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) dan Pandega (21-26 tahun) memang
diberi latihan dan kegiatan khusus yang berbeda dengan penggalang (11-15 tahun).
Azrul menjelaskan selama dua periode
kepemimpinannya, Gerakan Pramuka telah mengukuhkan eksistensinya sebagai
organisasi pendidikan skala nasional untuk pembentukan karakter anak-anak dan
generasi muda. Revitalisasi organisasi yang dicanangkan Ketua Mabinas Presiden
Yudhoyono pada tahun 2006, telah berhasil dijalankan. Terbitnya Undang-Undang
Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang memperkuat regulasi Pramuka.
Buah dari upaya itu adalah kepercayaan pemerintah kepada Kwarnas untuk
mengadakan ekstrakurikuler wajib kepramukaan di seluruh sekolah, sesuai yang
tertuang dalam Kurikulum Pendidikan Nasional 2013.
Azrul Azwar yang tidak dapat dipilih lagi berharap Ketua Kwarnas periode 2013-2018 dapat meneruskan keberhasilan yang telah dilakukan pengurus saat ini. Mulai dari program job creation, pramuka peduli, akreditasi gugusdepan, sertifikasi pembina, partisipasi di dalam kegiatan pramuka tingkat internasional dan lainnya.
Seperti siaran yang lalu bahwa, hasil penjaringan
dan rekomendasi Kwarda Gerakan Pramuka ada sepuluh tokoh yang diusulkan menjadi
Ketua Kwarnas periode 2013-2018. Mereka adalah Dr. Adhyaksa Dault, SH (mantan
Menteri Pemuda dan Olahraga), Azwar Abubakar (Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, mantan Ketua Kwarda Aceh), Dede Yusuf (mantan
Wagub Jawa Barat dan kini Ketua Kwarda Jabar), Marsekal Madya (Purn) Eris
Herryanto (mantan Sekjen Kemhan dan kini Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pengabdian
Masyarakat).
Lalu Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah),
Prof Dr. Jana Anggadiredja (mantan Deputi Kepala BPPT dan kini Wakil Ketua
Kwarnas Bidang Pendidikan dan Pelatihan), Komjen (Purn) Nanan Sukarna (mantan
Wakil Kepala Polri), Probowo Subianto (Mantan Danjen Kopasus/Pangkostrad),
Jenderal (Purn) Pramono Edhi Wibowo (mantan KSAD), Drs Syahrul Yasin Limpo
(Gubernur dan Ketua Kwarda Pramuka Sulawesi Selatan). Para tokoh yang
dicalonkan kwartir daerah itu akan menyampaikan visi dan misinya pada hari
kedua Munas di Kupang.
[sumber berita : Humaskwarnas/saiko]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar