Senin, 02 Desember 2013

Mendikbud RI Buka Munas Gerakan Pramuka



Selasa pagi (3/12) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Mohammad Nuh membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka bertempat di Grand Mutiara, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Acara ini yang akan berlangsung dari tanggal 3-5 Desember 2013 yang dihadiri oleh seluruh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka se-Indonesia.

Setelah Mendikbud RI membuka resmi Munas dilanjutkan sambutan dan arahan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Bapak Roy Suryo sekaligus menyerahkan pemenang Lomba Karya Tulis Kepramukaan bagi wartawan dan umum, menyerahkan penghargaan kepada media cetak dan media televisi Sahabat Pramuka serta Tunggul tergiat,” kepada Kwartir Daerah Gerakan Pramuka. 

Agenda utama Munas yang diadakan lima tahun sekali adalah penetapan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2034, Rencana Strategi Gerakan Pramuka 2014-2018 dan pemilihan Ketua Kwarnas periode 2013-2018. Selain itu, akan diputuskan tentang pembentukan wadah Satuan Karya (Saka) Kalpataru dan Pariwisata tingkat nasional dan daerah. 

Sejak tahun lalu Kwarnas dan Kementerian Lingkungan Hidup merintis Saka Kalpataru di berbagai daerah. Sementara Saka Pariwisata dilakukan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tim telah membuat rancangan syarat kecakapan umum, jenis-jenis kegiatan dan kursus pamong satuan karya. 

“Sejak lima tahun lalu Kwarnas mendorong Saka sebagai job creation bagi Pramuka Penegak dan Pandega,” kata Azrul Azwar. Menurut Azrul, selain memberikan kecakapan hidup (life skill), Gerakan Pramuka juga memberikan hard skill atau keterampilan khusus untuk mereka memasuki dunia kerja. Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) dan Pandega (21-26 tahun) memang diberi latihan dan kegiatan khusus yang berbeda dengan penggalang (11-15 tahun).
Azrul menjelaskan selama dua periode kepemimpinannya, Gerakan Pramuka telah mengukuhkan eksistensinya sebagai organisasi pendidikan skala nasional untuk pembentukan karakter anak-anak dan generasi muda. Revitalisasi organisasi yang dicanangkan Ketua Mabinas Presiden Yudhoyono pada tahun 2006, telah berhasil dijalankan. Terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang memperkuat regulasi Pramuka. Buah dari upaya itu adalah kepercayaan pemerintah kepada Kwarnas untuk mengadakan ekstrakurikuler wajib kepramukaan di seluruh sekolah, sesuai yang tertuang dalam Kurikulum Pendidikan Nasional 2013.

Azrul Azwar yang tidak dapat dipilih lagi berharap Ketua Kwarnas periode 2013-2018 dapat meneruskan keberhasilan yang telah dilakukan pengurus saat ini. Mulai dari program job creation, pramuka peduli, akreditasi gugusdepan, sertifikasi pembina, partisipasi di dalam kegiatan pramuka tingkat internasional dan lainnya.

Seperti siaran yang lalu bahwa, hasil penjaringan dan rekomendasi Kwarda Gerakan Pramuka ada sepuluh tokoh yang diusulkan menjadi Ketua Kwarnas periode 2013-2018. Mereka adalah Dr. Adhyaksa Dault, SH (mantan Menteri Pemuda dan Olahraga), Azwar Abubakar (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mantan Ketua Kwarda Aceh), Dede Yusuf (mantan Wagub Jawa Barat dan kini Ketua Kwarda Jabar), Marsekal Madya (Purn) Eris Herryanto (mantan Sekjen Kemhan dan kini Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pengabdian Masyarakat).

Lalu Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah), Prof Dr. Jana Anggadiredja (mantan Deputi Kepala BPPT dan kini Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pendidikan dan Pelatihan), Komjen (Purn) Nanan Sukarna (mantan Wakil Kepala Polri), Probowo Subianto (Mantan Danjen Kopasus/Pangkostrad), Jenderal (Purn) Pramono Edhi Wibowo (mantan KSAD), Drs Syahrul Yasin Limpo (Gubernur dan Ketua Kwarda Pramuka Sulawesi Selatan). Para tokoh yang dicalonkan kwartir daerah itu akan menyampaikan visi dan misinya pada hari kedua Munas di Kupang.


[sumber berita : Humaskwarnas/saiko]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar