Penghargaan
bergengsi itu disampaikan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana, di
Balairung Jaya Suprana School of Performing Arts, Kelapa Gading, Jakarta Utara
(30/6). “Ini penghormatan kepada salah seorang putra terbaik Indonesia yang
mengabdi sebagai protokol negara, selama enam dari tujuh presiden Indonesia
yang ada. Ini luar biasa!” jelas Jaya Suprana.
Mendapat penghargaan itu, Achmad Rusdi menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya atas apresiasi yang diberikan tersebut. “Ini berkat kedua orang tua saya yang senantiasa menekankan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, loyal, jujur, tidak mengenal waktu, pandai bergaul, disiplin, dan dapat menjaga kerahasiaan,” ungkapnya.
Mendapat penghargaan itu, Achmad Rusdi menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya atas apresiasi yang diberikan tersebut. “Ini berkat kedua orang tua saya yang senantiasa menekankan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, loyal, jujur, tidak mengenal waktu, pandai bergaul, disiplin, dan dapat menjaga kerahasiaan,” ungkapnya.
Rusdi mulai
meniti karier di Kementerian Luar Negeri sejak tahun 1983. Tahun 1998, dia
mendapat tugas pertama kali di bidang konferensi internasional. Tugas di bidang
protokol diawali ketika dia membantu Presiden Soeharto menerima kepala negara
dan pemerintahan asing yang berkunjung ke Indonesia. Pada masa Presiden B.J.
Habibie dan Abdurrahman Wahid, dia dipercaya menjadi tim pendahulu dan main
group dalam lawatan ke 45 negara.
Pada era
Megawati, Rusdi dipercaya menjadi Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian mempercayakannya sebagai Kepala
Rumah Tangga Presiden, Kepala Protokol Negara, dan Dirjen Protokol dan
Konsuler. Posisi ini tetap bertahan hingga era Presiden Joko Widodo sekarang.
Dengan jabatan
menterengnya itu, Rusdi ternyata seorang pramuka sejati. Selain karena
nilai-nilai yang diajarkan orang tuanya, salah satu aktivitas yang paling
berpengaruh dalam membentuk karakter dan kesuksesannya saat ini adalah peran
sertanya dalam Gerakan Pramuka. Sejak usia SD, tahun 1968, Rusdi sudah
bergabung dalam Gerakan Pramuka.
“Pramuka sudah
mendarah daging dalam hidup saya. Dasa Darma Pramuka sangat menginspirasi
sekaligus membentuk kepribadian saya hingga seperti sekarang ini,” terang
lelaki kelahiran Pekalongan 1957 ini.
Karakter kuat
Rusdi itu juga diakui oleh Prof. Dr. Arief Rahman, tokoh pendidikan Indonesia.
“Pak Rusdi ini mengerjakan segala sesuatunya dengan hati. He doesn’t make
difference with poeple. Sosok yang ikhlas dalam bekerja,” ungkapnya.
Berbagai
kegiatan berskala nasional, regional, maupun internasional di bidang
kepramukaan telah diikutinya, seperti Jambore Nasional, Jambore Regional, dan
Jambore Dunia. Atas dedikasi dan kontribusinya itu, Rusdi terpilih menjadi
Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka sejak 2003. Saat ini dia juga
dipercaya sebagai Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Hubungan Luar
Negeri (2013-2018). “Saya bangga menjadi seorang pramuka,” pungkasnya. (Kak
Luqman/Annas Urusan Kominfo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar