Jumat, 11 Januari 2013

Organisasi Pramuka Perempuan Amerika Rayakan HUT ke-100


Sekelompok anak perempuan anggota pramuka (Girl Scouts) bernyanyi di sebuah taman di kota New Orleans. Keluarga mereka dan sekitar 100 anggota pramuka lainnya memperhatikan dan sesekali ikut bernyanyi.

Menyanyikan lagu-lagu sambil mengelilingi api unggun selalu menjadi acara penting untuk Girl Scouts. Kegiatan ini merupakan salah satu unsur penting dari kegiatan luar ruang kepramukaan, seperti juga berkemah dan naik gunung.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling digemari Cassidy Lee Brookes, anggota pramuka yang masih berusia 10 tahun.
Seperti anggota pramuka lainnya, Cassidy menggunakan rompi yang dipenuhi lencana. Lencana ini diperolehnya dengan mempelajari berbagai keterampilan baru. Salah satunya diperoleh saat dia berkemah.

"Ketika berkemah, kami mendapat lencana dan segala macam peralatan untuk memasak dan bersih-bersih, karena kami harus melakukan semuanya sendiri. Kami harus memasak dan menyajikan. Sangat menyenangkan," tutur Cassidy.

Kegiatan pramuka yang terfokus di luar ruangan ini telah berjalan selama 100 tahun. Namun kegiatan ini mulai berubah seiring dengan berubahnya peran perempuan dalam masyarakat.

Menurut Mania Gaver, 15 tahun, kegiatan pramuka membantunya meniti jenjang menaiki tangga karir. "Pramuka memberikan kita pilihan pekerjaan yang berbeda. Untuk mendapat sebuah lencana, kami harus mewawancarai orang-orang dengan bidang pekerjaan yang berbeda. Kami bisa melihat cara kerja kurator museum dan lain-lain. Kami banyak melakukan perjalanan, mendapat banyak peluang dalam bidang jasa dan kegiatan menjadi sukarelawan," paparnya.

Juliette Gordon Low mendirikan Girl Scouts di Amerika tahun 1912, beberapa tahun setelah organisasi Boy Scouts dan Girl Guides dimulai di Inggris. Tujuannya adalah untuk membantu anak perempuan tumbuh secara fisik, mental, dan spiritual dengan membawa mereka keluar dari lingkungan rumah yang terisolasi dan terlibat dalam pelayanan masyarakat di luar ruangan.

Ketua Dewan Girl Scouts Lidia Soto-Harmon mengatakan perkembangan pramuka tidak mudah, tetapi, meskipun banyak rintangan, gerakan ini telah bertahan dan berkembang.

Kini ada lebih dari sepuluh juta anak perempuan berpartisipasi di 145 negara dari Argentina sampai Zambia. Ada tiga juta anak perempuan dan relawan dewasa yang terlibat dalam Girl Scouts di Amerika.

Dalam peringatan ulang tahun Girl Scouts di Amerika yang ke-100, Soto-Harmon mengatakan sudah waktunya untuk merayakan masa lalu dan melihat ke masa depan. Menurut Lidia, Girl Scouts abad baru sudah di depan mata.

"Ketika kita mendekati ulang tahun ke 100, kita menyambut kesempatan, kita harus benar-benar menginspirasi anak-anak perempuan generasi baru dengan pesan kepemimpinan, kepedulian terhadap lingkungan, bersikap baik pada sesama, dan menghormati negara. Ini adalah nilai-nilai yang kita miliki dan senantiasa perlu diridhoi," ujarnya. (selah)

[sumber berita: http://www.voaindonesia.com/]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar