Madihin merupakan kesenian musik khas dari Kalimantan Selatan dalam bentuk pelantunan lagu/syair yang berisi pujian dan pesan penting tentang sejarah dan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, serta semangat kebersamaan Santri Bela Negara di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami memilih Madihin ini untuk mendorong dan menumbuhkembangkan kesadaran pelastarian seni budaya di kalangan anak muda, khususnya santri,” ujar Mardani Zuhri, Koordinator kegiatan dan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara IV (PPSN) yang juga menjabat sebagai Andalan Nasional Gerakan Pramuka Kwarnas, dalam siaran persnya kepada detikcom, Selasa (2/6/2015).
Secara teknis, pemecahan rekor MURI Madihin ini dilakukan secara kolosal diiringi musik dan tarian, dengan melibatkan seluruh peserta perkemahan, panitia, pendamping, dan pimpinan kontingen daerah yang datang dari 33 provinsi di Indonesia.
Dalam pidato sambutannya, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan kemah santri yang digelar setiap tiga tahun sekali ini. “Santri dan pramuka merupakan kombinasi identitas yang sangat pas. Dari situ, alhamdulillah, banyak nilai dan ilmu yang ketika kita terjun di masyarakat manfaatnya sangat luar biasa,” ujar Lukman.
Sementara itu, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Marbawi A Katon, mengingatkan agar para pramuka santri ini bisa lebih meningkatkan kepedulian dan kehadirannya guna merespons berbagai musibah dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
“Saat ini banyak musibah dan masalah yang mendera bangsa ini. Saya berharap, di tangan kalianlah semua masalah itu bisa diselesaikan!” ucapnya.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar