Padang
(16/6). Akhirnya, perjuangan panjang tim Pokja Program Hibah Bina Desa (PHBD)
berbuah manis. Setelah melalui beberapa tahapan penyeleksian, proposal yang
disusun oleh Tim Pokja PHBD dinyatakan layak untuk didanai oleh dewan juri.
Berawal
dari sosialisasi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Andalas
tentang Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari DIKTI, Racana Swarnadwipa langsung
membentuk Tim Kelompok Kerja (Pokja) PHBD. Tim yang dibentuk terdiri dari lima
orang anggota racana, yaitu Kak Mardhi Wardiansyah selaku Ketua Tim Pokja, dan
beranggotakan Kak Dina
Rahmayanti, Kak Gilang Arya Liza, Kak Siti Marfuah, dan Kak Ahmad Ariadi. Sejak resmi terbentuk, tanpa lelah dan putus
asa tim berusaha mempersiapkan yang terbaik untuk mempersiapkan proposal
pengembangan sosial ekonomi masyarakat di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat. Ketiga
tahapan proses seleksi dapat dilalui oleh Tim PHBD dengan baik.
Dari 1281
peserta yang mengikuti seleksi pertama, yaitu seleksi Pra Proposal, hanya 172
yang lulus ke seleksi kedua, yaitu seleksi Proposal. Pada seleksi ini peserta
disaring kembali menjadi 92 peserta yang berhak maju ke tahap selanjutnya,
yaitu persentasi proposal di depan dewan juri dan pimpinan DIKTI. Tim yang
telah mencapai tahap persentasi proposal ini sudah dinyatakan lulus oleh para
juri dan proposalnya didanai, namun nominalnya dibedakan berdasarkan penilaian
juri.
Proposal yang berjudul “Peningkatan Produksi Gula Saka dan Produk Olahan Tebu Nagari Bukik Batabuah dengan Metode Semi Modern” ini telah berhasil didanai oleh DIKTI setelah melakukan presentasi di Kota Medan pada tanggal 15 Juni 2015 bersama peserta lain dari Pulau Sumatera. Tahap presentasi ini dilakukan di 6 kota besar di Indonesia, yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Makassar.
Proposal yang berjudul “Peningkatan Produksi Gula Saka dan Produk Olahan Tebu Nagari Bukik Batabuah dengan Metode Semi Modern” ini telah berhasil didanai oleh DIKTI setelah melakukan presentasi di Kota Medan pada tanggal 15 Juni 2015 bersama peserta lain dari Pulau Sumatera. Tahap presentasi ini dilakukan di 6 kota besar di Indonesia, yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Makassar.
Penyusunan
proposal dan survei berlangsung selama kurang lebih 4 bulan. Tim telah
melakukan beberapa kali survei langsung ke daerah Bukik Batabuah dan menjalin
kerjasama dengan beberapa pihak dalam mempersiapkan proposal PHBD ini.
Selanjutnya akan langsung dibentuk sangga kerja PHBD untuk merealisasikan dana
yang diberikan. “Insyaallah sangga kerja akan turun langsung ke Nagari Bukik
Batabuah pada bulan Agustus ini”, ujar Kak Mardi selaku Ketua Tim Pokja.
Semoga
dengan adanya program ini semakin banyak daerah-daerah pedesaan yang
terbantukan dan ide-ide mahasiswa tersalurkan pada kegiatan ini. [pramukaunand]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar