Pengetahuan
dan Pengalaman dari seminar Public Speaking yang diadakan oleh IPPRISIA (Ikatan
Pengembang Kepribadian Indonesia) Jawa Barat di Pondok Seni Pangandaran pada
hari Sabtu tanggal 12 Nopember 2011 yang disampaikan oleh Muhammad Hidayat,
S.Si., Apt. Kegiatan ini adalah perdana dilaksanakan sekaligu pelantikan Dewan
Pengurus Cabang IPPRISIA Kabupaten Ciamis.
1. Odol
Ketika kita
mengingat kata odol berarti kita mengingat tentang mulut dan gigi, artinya saat
pertamakali yang harus kita lakukan dalam setiap saat akan melakukan komunikasi
adalah harus senyum.
Ya, senyum akan membuka percakapan yang menyenangkan,
senyum akan memberikan kesan positif dan menyalurkan energi positif juga. Jadi,
saat anda akan berbicara kiapanpun dan dimanapun maka awalilah dengan senyum.
Jika tidak percaya, silakan anda coba kepada orang yang tidak anda kenal, maka anda
akan mendapatkan kembali senyum dari orang yang anda senyumi.
2. Blangkon
Blangkon adalah
benda yang digunakan untuk menutup kepala yang biasanya dipakai oleh
orang-orang jawa. Analoginya adalah bahwa orang-orang jawa diidentikan dengan
sikapnya yang ramah, sopan dan santu. Tips kedua saat melakukan komunikasi
adalah bagaimana kita bertutur kata dengan sopan, berbicara dengan lembut dan
mengtamakan etika yang berlaku. Karena keramahan yang ditunjukan akan berbalik kepada
penghormatan diri kita.
3. Mikrofon
Analogi komunikasi
yang ketiga adalah Mikrofon, artinya ketika kita berbicara maka bicaralah
dengan artikulasi yang jelas, gunakan pemilihan kata yang tepat dan mampu
difahami oleh orang yang diajak bicara. Karena komunikasi erat kaitannya dengan
berbicara dan perkataan, maka sudah seharusnya kita berbicara dengan jelas
sehingga tidak menimbulkan kesan yang salah atau pemahaman yang berbeda.
4. Lampu
Lampu harus terus
dinyalakan agar orang bisa melihat dalam kegelapan. Analogi lampu dalam seni
berkomunikasi adalah kita menjual ide kepada orang lain, dimana ketika kita
berbicara orang menjadi tertarik, orang menjadi antusias dengan ide-ide yang
kita sampaikan, dengan gagasan-gagasan yang kita jual pada mereka. Buatlah
jalan keluar atau solusi dalam setiap kita melakukan komunikasi.
5. Tivi
Televisi atau
disingkat menjadi Tivi adalah media elektronik yang menjadi pusat perhatian,
karena didalamnya menyuguhkan berbagai hal yang menyenangkan karena didalamnya
banyak adegan yang didramatisir dan banyak sekali tayangan-tayanga sinema yang
mengaduk emosi. Filosofi komunikasi dari media ini adalah bagaimana kita
mendramatisir setiap pembicaraan kita agar orang tertarik pada apa yang kita
sampaikan, namun dalam mendramatisir ini hindarilah membual atau mengungkapkan
hal yang tidak mungkin tapi buatlah yang biasa menjadi luar biasa, buatlah
sesuatu yang berbeda agar orang melihatnya dengan pandangan yang berbeda pula
dan sudah saatnya kita menjadi pusat perhatian.
6. Kusir
Hindari debat kusir.
Karena sesungguhnya ketika kita memperdebatkan sesuatu bukanlah persoalan
antara salah dan benar, akan tetapi sering sekali kita memperdebatkan ebuah
masalah itu adalah karena cara pandang yang berbeda. Kita tidak perlu
menyalahkan teorinya akan tetapi kita harus melihat orangnya terlebih dahulu.
Jadi, usahakan dalam setiap pembicaraan untuk menghindari debat kusir yang akan
berujung pada permasalahan yang semakin meruncing, tapi fahami dengan baik
permasalahan itu dan belajarlah dengan bijak tentang perbedaan yang ada
sehingga akan ditemukan solusi yang diinginkeun.
7. Headphone
Analogi ketujuh
adalah headphone, yaitu sebuah alat yang diginakan untuk mendengarkan suara
dengan fokus. Intinya adalah belajarlah menjadi pendengan yang baik, mendengarkan
dengan fokus dan menyimak dengan menunjukan antusias yang tinggi. Mendengarkan
dengan baik akan lebih memahami tentang permasalahan yang dihadapi oleh orang
yang diajak bicara, karena dalam komunikasi terdapat hubungan dua arah, dimana
harus saling memberi dan menerima. Selain kita menjual ide tetapi kita juga
harus mendengarkan pendapat orang lain.
8. Resleting
Ketika resleting
sudah dibuka berarti telah berkata ya ya dan ya. Bermakna sikap setuju. Dalam berkomunikasi
seringlah mengatakan ya, ya dan ya. Ya adalah kata persetujuan, ketika sering
atau banyak mengatakan ya, maka orang yang diajak bicara kan terbawa kedalam
suasana kita dan berkata ya pula, apalagi ketika kita menjual sebuah produk,
maka sering-seringlah mengatakan ya, ketika anda mengatakan “beli ya ?” maka secara tidak langsung si
calon pelanggan pun akan berkata “ya”
pula.
9. Roket
Roket memiliki bara
api dan suhu panas yang luar biasa. Bakarlah semangat para pendengar didepan
anda, berikan motivasi yang kuat agar dia mamu dan mampu melakukan apa yang
anda ainginkan atau berikan motivasi yang hebat agar dia melakuka yang
sebelumnya belum pernah ia lakukan. Berikan kata-kata yang mampu menggugahnya
untuk berbuat lebih baik, untuk berkarya lebih banyak dan untuk melakukannya
secara kontinyu.
10.
Cakrawala
Cakrawala berarti luas. Untuk menjadi komunikator yang baik kita harus
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, karena mungkin saja kita diajak
berbicara atau disuruh untuk berbicara didepan publik secara mendadak dan anda
baru mengetahui tema yang akan dibahas pada waktu itu, maka pengetahuan dan
pengalam yang luas akan mempermudah anda dalam berbicara didepan umum, kapanpun
dan dimanapun. Ataupun mungkin ada pertanyaan-pertanyaan yang melebar, maka
tentu kita sudah siap dengan wawsan yang kita miliki. salahsatu cara untuk
memperluan wawasan adalah dengan melakukan tiga hal, yaitu membaca, membaca dan
membaca. Karena membaca akan membuka ruang yang tidak terjangkau, akan
menenmpuh perjalanan yang panjang dan berada diberbagai belahan dunia manapun
yang kita inginkan. Adalah seangat ideal ketika kita menjadi pembicara kita
mengetahui banyak hal dan bisa berbagi dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar