Kamis, 03 November 2011

Pramuka Bentuk Karakter Generasi Bangsa


Semakin istimewa, peringatan Hari Pramuka ke-50 Tahun 2011 ini juga menandai 100 tahun kepanduan di Indonesia semenjak dibawa oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Indonesia pada tahun 1911. Ini kemudian ditandai dengan lahirnya ‘Nederlandsche Padvinders Organisatie’ (NPO) pada tahun 1912 sebagai organisasi kepanduan pertama di Indonesia.
Kepanduan (kepramukaan) sendiri dicetuskan pertama kali oleh Robert Boden Powell seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya pada 1907. Dari Inggris kepramukaan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Belanda. Oleh pemerintah Belanda, kepramukaan diperkenalkan di negara-negara jajahannya termasuk Indonesia.
Ada lima kegiatan yang dilakukan secara serentak dalam memperingati hari Pramuka. Di antaranya jelajah kota, halang rintang, lomba membuat taman mini kreatif, bagi penggalang dan lomba musik patrol, serta lomba gambar kolaborasi untuk siaga. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 2.000 pramuka.
Jelajah kota diikuti 151 regu yang diberangkatkan oleh Sekretaris Kwartir Cabang Surabaya, Kakak Ikhsan, dari Taman Bungkul. Para peserta menempuh rute Taman Bungkul, Jalan Darmo Kali, Dinoyo, Juwono, Sriwijaya, Urip Sumoharjo, Taman Apsari, kemudian finish di jalan Sedap Malam.
Dalam jelajah kota ini, setiap peserta melewati beberapa pos. Disana mereka harus bisa menjawab beberapa meteri yang diberikan panitia. Menurut Ketua Panitia Gelar Kreatifitas Pramuka 2011, Kakak Andalan Bina Muda, Siti Mariyam menjelaskan kegiatan ini dilakukan selain memperingati HUT Pramuka ke-50, juga memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 dan Hari Pahlawan 10 Nopember 2011.
Siti menambahkan untuk kegiatan halang lintang diikuti 38 regu dilaksanakan di Taman Ketabang di depan Grand City, Timur Jembatan dari arah WTC. Dalam halang lintang, para peserta harus mampu melewati beberapa rintangan yang telah disiapkan panitia. Seperti merayap, melompat, lari, memindah beban, menyebrang sungai dengan rakit, serta memanjat tebing.
Sedangkan lomba membuat taman mini kreatif diikuti 38 regu yang dilaksanakan di pedestrian jalan Sedap Malam. Dalam perlombaan ini para peserta diberi waktu sekitar 3 jam untuk menyelesaikan tamannya di area 1×1 meter per regu. Untuk lomba musik patrol dan gambar kolaborasi masing-masing diikuti 46 tim yang dilaksanakan di Taman Prestasi.
“Setiap regu bebas mengkreasikan pembuatan miniatur taman dengan mengkombinasikan unsure daur ulang 40 persen dan unsur tanaman hidup serta materi yang lain 60 persen. Yang paling penting adalah taman yang dibuat harus ada unsur pramukanya,” ujarnya.
Masih kata Kakak Siti Mariyam, pramuka dapat digunakan untuk melawan masuknya budaya luar ke Indonesia. Karena menurutnya, di pramuka anak-anak yang merupakan tunas bangsa diberi pendidikan moral, kedisplinan, dan berbagai kegiatan positif lainnya.
“Para generasi muda ini harus kita jaga. Jangan sampai mereka terjerumus dalam narkoba, seks bebas, dan sebagainya. Karena itu akan merugikan mereka sendiri juga bangsa ini. Dengan adanya kegiatan ini saya ingin menunjukkan kepada orang tua, dan seluruh yang terkait bahwa melalui pramuka karakter anak bisa dibentuk sejak dini,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan, Sekretaris Kwartir Cabang Pramuka, Ikhsan bahwa mengikuti pramuka merupakan salah satu adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis. Kesemuanya dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
“Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Sudah setengah abad juga organisasi ini memberikan andilnya bagi pembentukan karakter bangsa. Setengah abad juga usaha dan upaya mempersatukan Indonesia melalui organisasi ini,” tuturnya.
Ikhsan menuturkan, anak-anak yang mengikuti pramuka tidak hanya dibekali cara tali temali dan pengetahuan kepramukaan lainnya. Di pramuka mereka bermain dan bersosialisasi dalam lingkungan.
“Nah disini lah gerakan pramuka berperan, mereka bermain di alam terbuka dengan pandu oleh pembina nya namun bermain yang mengandung unsur pendidikan, yang lebih diarahkan kepada pembinaan watak, mental serta karakter,” jelasnya.
Siti menambahkan dengan moment ulang tahun emas ini, semoga Gerakan Pramuka dapat terus meningkatkan eksistensinya dan memberikan kontribusi yang lebih lagi bagi masyarakat. “Bagi orang dewasa Gerakan Pramuka sebagai ALAT pengabdian, bagi orang muda sebagai ALAT permainan, dan bagi negara ini sebagai ALAT pemersatu bangsa,” pungkasnya.
Disela-sela penutupan Gelar Kreatifitas Pramuka tahun 2011, di Jalan Sedap Malam, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Surabaya, Kakak Bambang DH mengatakan bahwa akan terus diupayakan terbentuknya Gugus Depan (Gudep) baru.
“Saya selaku ketua Kwarcab pramuka Surabaya meminta Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mendorong adanya Gudep baru. Karena hampir setiap minggunya ada permintaan untuk membentuk Gudep baru. Siapa saja bisa membentuk Gudep, karena pembentukan Gudep telah diatur Undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang kepanduan,” katanya.
Semenjak dilantik menjadi Ketua Kwarcab Pramuka Surabaya, Kakak Bambang DH yang juga Wakil Walikota Surabaya bersama-sama pengurus yang lain terus berupaya melakukan terobosan. Ia juga menyambut baik adanya kegiatan ini.
“Selama ini pramuka belum mendapat perhatian khusus dari orang tua. Padahal, melalui pramuka anak-anak akan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Karena, di pramuka anak-anak ini diberi pendidikan memahami pancasila dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Selaku ketua kwarcab Surabaya, masih kata Kakak Bambang, ia akan terus mendorong para orang tua supaya anak-anaknya ikut kegiatan pramuka. Karena, melalui pramuka, maka akan terbentuk karakter anak akan terbentuk. “Karekter tentang kesadaran berpancasila, berbangsa, dan bergotong royong,” terangnya.
Menurutnya, pramuka juga harus mengikuti dinamika yang terjadi saat ini. Ke depan ia akan membentuk Satuan Karya Pramuka (Saka) IT.
“Saya melihat IT sangat digemari anak-anak, maka itu ke depan saya akan bentuk Saka IT. Tujuannya adalah supaya kegiatan di pramuka semakin berwarna dan merangsang anak untuk mau ikut pramuka. Bila perlu tahun depan acara seperti ini ditambah lomba membuat robot,” harapnya. (Sumber Berita : http://www.beritajatim.com)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar