Rabu, 30 November 2011

Biarkan Yang Muda Bicara



Kak Dina, Perwakilan dari Kwarnas Gerakan Pramuka Sedang Menyampaikan Paparan di Hadapan Peserta Asia Pacific Region (APR) Workshop Innovative Leadership and Effective Communication yang berlangsung pada 18 hingga 22 November 2011 di Colombo Sri Lanka

Bersama peserta dari National Scout Association (NSO) delapan negara, Gerakan Pramuka ikut serta pada Asia Pacific Region (APR) Workshop Innovative Leadership and Effective Communicationyang berlangsung pada 18 hingga 22 November 2011 di Colombo Sri Lanka.
 Kegiatan ini diadakan APR untuk merumuskan sebuah upaya dalam  mengeksplorasi cara-cara kreatif untuk mempertahankan nilai-nilai  kepramukaan melalui kepemimpinan yang inovatif dan komunikasi yang efektif.

Kemudian akan dipaparkan dan dibahas empat tujuan khusus lokakarya ini sebagai berikut; Secara khusus, kegiatan yang juga dihadiri APR Scouting Profile Sub Committee Chairman Mr. Shinya Mizuta membahas peran kepemimpinan dalam perubahan sekaligus dan memperkenalkan inovasi kegiatan dalam organisasi. Selain itu juga untuk  memahami kekuatan jejaring  sosial.
 Di hari terakhir workshop wakil dari The National Scout Organization of Thailand (Thailand), Singapore Scout Association (Singapura), Bangladesh Scout (Banglades), The Bharat Scouts and Guides (India), Nepal Scouts (Nepal), The Scout Association of Maldives (Maladewa), Sri Lanka Scout Association (Sri Lanka) bersama wakil dari Gerakan Pramuka berhasil merumuskan tiga point penting untuk APR.
Salah satunya mengadopsi standar pembangunan imej melalui penggunaan logo Scout yang direkomendasikan oleh WOSM untuk dimplementasikan oleh NSO di tingkat lokal maupun nasional. Selain melanjutkan kegiatan Pertukaran pengalaman antar NSO di bidang kepemimpinan dan komunikasi.
Paolo Fiora dari Federazione Italiana dello Scautismo/Italian Scout Federation (Italia) sebagai pembicara menyampaikan materi yang sangat menarik selama kegiatan. Salah satunya adalahYoung Persons as and Effective Communicators (Anak muda/peserta didik sebagai komunikator yang efektif) yang menegaskan bahwa peserta didik memiliki kekuatan untuk merubah imej.
Paolo mencontohkan kegiatan merekam pernyataan peserta Jambore Dunia 2011 di Swedia tentang hal yang dirasakan selama mengikuti pertemuan Pramuka Penggalang se-dunia ini. Dari hasil rekaman yang dipublikasikan lewat jejaring sosial, masyarakat umum jadi mengetahui secara nyata tanpa direkayasa, apa yang sedang berlangsung di pertemuan besar tersebut. Bahkan pernyataan-pernyataan positif itu mampu menepis pemberitaan negatif yang dicari tentang kegiatan ini.
Kalau di Gugus Depan memiliki young person (peserta didik) yang dapat menyatakan apa manfaat mengikuti kegiatan pramuka dan di sebar luaskan di masyarakat umum. Tentu akan berdampak dan perlahan membangun imej Gerakan Pramuka yang lebih positif lagi. Kini saatnya yang muda bicara, Pembina dan Pelatih seyogyanya mengikuti falsafah pendidikan Gerakan Pramuka “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar