Selasa, 03 Januari 2012

Jambore Budaya Serumpun: ”Padu Dalam Karya, Serumpun Dalam Budaya”


Kegiatan Jambore Budaya Serumpun Indonesia-Malaysia digelar dan diawali dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2011 di Taman Miniatur Sulawesi Selatan, Kawasan Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.Dalam acara pembukaan yang dilaksanakan dalam suasana sederhana karena cuaca tidak mendukung berlangsung lancar dan bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Ketua DPRD selaku Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Harian (Kakwardari) Sulawesi Selatan, Drs. M. Moh Roen, M.Sc sekaligus membukasecara resmi kegiatan yang mengangkat tema ”Padu Dalam Karya, Serumpun Dalam Budaya”  dengan sub tema “Jambore Budaya Serumpun Menguatkan Persaudaraan”

Pertemuan Pramuka dalam kegiatan Jambore Budaya yang berlangsung 3-6 Desember 2011 dapat digunakan sebaik-baiknya. ”Pertemuan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya antara bangsa dan  budaya daerah sebagai tuan rumah, akan tetapi juga dimanfaatkan untuk mengenal alam dengan segala keindahan”, ungkap Muhammad Moh
Adik-adik Pramuka peserta  Jambore Budaya Serumpun tak perlu kecewa atas ketidakhadiran teman-temanmu dari Pramuka Malaysia (anggota Persekutuan Pengakab Malaysia), justru pertemuan ini memberi kesempatan adik-adik peserta jambore untuk saling mengenal Pramuka setanah air dan budaya daerahnya, ujar M. Moh.
Menurut Kakwardari, kegiatan yang bertajuk jambore ini sebagai sarana untuk saling menukar informasi dan pengalaman serta mengenal lebih dekat akan kekayaan budaya, bahasa bangsa.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Prof. Dr.dr.H. Azrul Azwar, MPH, bahwa melalui perkemahan budaya ini diharapkan para generasi muda keduabangsa yaitu Indonesia danMalaysia dapat memahami nilai-nilai luhur budaya bangsa yang harus dijunjung tinggi sehingga dapat dihindari kesalah-pahaman dalam mensikapi proses kehidupan berbangsa antar kedua negara.
Walaupun pesertadari Pengakap Malaysia tidak dapat hadir dan akhirnya tidak dapat mengenal lebih dekat akan budaya Malaysia, tapi pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik untuk lebih mengenal lebih dekat budaya tiap daerah yang hadir dalam Jambore Budaya Serumpun ini.
Menurut Kak Azrul, kegiatan perkemahan ini, sangatlah besar manfaatnya bagi Gerakan Pramuka dan Persekutuan Pengakap Malaysia. Para peserta diharapkan mampu menambah ilmu dan wawasan berbangsa dan bernegara secara umum dan mendapatkan pengamalan budaya dari kedua negara Serumpun Melayu.
Sementara itu, Ketua Persekutuan Pengakap Malaysia, Khaharuddin tidak hentinya memohan maaf atas ketidakhadiran anggota Persekutuan Pengakap Malaysia. Ketidakhadiran anak-anak kami, karena di Malaysia saat ini sedang dilanda bencana banjir sehingga mereka memutuskan tidak dapat berpartisipasi pada Jambore Budaya yang amat mulia ini.
”Kita umat manusia hanya dapat merencanakan, namun semuanya atas kehendak Allah anak-anak kami tidak hadir dalam pertemuan ini”, ungkap Datuk Khaharuddin.
Yang menari dalam Jambore Budaya Serumpun yang ketiga kalinya ini adalah para peserta tidak tidur dalam tenda akan tetapi mereka (peserta jambore-red) menempati rumah-rumah adat yang ada di kompleks Taman Miniatur kawasan Benteng Somba Opu.
Suasana ini tentu sangat menyenangkan peserta sehingga selama 5 hari mereka benar-benar memahami rumah-rumah adat yang ada di Sulawesi Selatan. Kondisi ini menguatkan keyakinan kita bahwa pertemuan ini memadukan kebersamaan dan perbedaan, utuh dalam karya sebagaimana slogan dalam Jambore Budaya Serumpun. Wk. 02
Sumber : Humas Kwarnas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar