Kegiatan
Jambore Budaya Serumpun Indonesia-Malaysia digelar dan diawali dengan upacara
pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2011 di Taman Miniatur
Sulawesi Selatan, Kawasan Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan.Dalam acara pembukaan yang dilaksanakan dalam suasana sederhana karena
cuaca tidak mendukung berlangsung lancar dan bertindak sebagai Pembina Upacara
adalah Ketua DPRD selaku Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Harian (Kakwardari)
Sulawesi Selatan, Drs. M. Moh Roen, M.Sc sekaligus membukasecara resmi kegiatan
yang mengangkat tema ”Padu
Dalam Karya, Serumpun Dalam Budaya” dengan sub tema “Jambore
Budaya Serumpun Menguatkan Persaudaraan”
Pertemuan
Pramuka dalam kegiatan Jambore Budaya yang berlangsung 3-6 Desember 2011 dapat
digunakan sebaik-baiknya. ”Pertemuan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk
mengenalkan budaya antara bangsa dan budaya daerah sebagai tuan rumah, akan
tetapi juga dimanfaatkan untuk mengenal alam dengan segala keindahan”, ungkap
Muhammad Moh
Adik-adik
Pramuka peserta Jambore Budaya Serumpun tak perlu kecewa atas
ketidakhadiran teman-temanmu dari Pramuka Malaysia (anggota Persekutuan
Pengakab Malaysia), justru pertemuan ini memberi kesempatan adik-adik peserta
jambore untuk saling mengenal Pramuka setanah air dan budaya daerahnya, ujar M.
Moh.
Menurut
Kakwardari, kegiatan yang bertajuk jambore ini sebagai sarana untuk saling
menukar informasi dan pengalaman serta mengenal lebih dekat akan kekayaan
budaya, bahasa bangsa.
Hal senada
juga disampaikan oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Prof. Dr.dr.H. Azrul
Azwar, MPH, bahwa melalui perkemahan budaya ini diharapkan para generasi muda
keduabangsa yaitu Indonesia danMalaysia dapat memahami nilai-nilai luhur budaya
bangsa yang harus dijunjung tinggi sehingga dapat dihindari kesalah-pahaman
dalam mensikapi proses kehidupan berbangsa antar kedua negara.
Walaupun
pesertadari Pengakap Malaysia tidak dapat hadir dan akhirnya tidak dapat
mengenal lebih dekat akan budaya Malaysia, tapi pertemuan ini merupakan
kesempatan yang baik untuk lebih mengenal lebih dekat budaya tiap daerah yang
hadir dalam Jambore Budaya Serumpun ini.
Menurut Kak
Azrul, kegiatan perkemahan ini, sangatlah besar manfaatnya bagi Gerakan Pramuka
dan Persekutuan Pengakap Malaysia. Para peserta diharapkan mampu menambah ilmu
dan wawasan berbangsa dan bernegara secara umum dan mendapatkan pengamalan
budaya dari kedua negara Serumpun Melayu.
Sementara itu,
Ketua Persekutuan Pengakap Malaysia, Khaharuddin tidak hentinya memohan maaf
atas ketidakhadiran anggota Persekutuan Pengakap Malaysia. Ketidakhadiran
anak-anak kami, karena di Malaysia saat ini sedang dilanda bencana banjir
sehingga mereka memutuskan tidak dapat berpartisipasi pada Jambore Budaya yang
amat mulia ini.
”Kita umat
manusia hanya dapat merencanakan, namun semuanya atas kehendak Allah anak-anak
kami tidak hadir dalam pertemuan ini”, ungkap Datuk Khaharuddin.
Yang menari
dalam Jambore Budaya Serumpun yang ketiga kalinya ini adalah para peserta tidak
tidur dalam tenda akan tetapi mereka (peserta jambore-red) menempati
rumah-rumah adat yang ada di kompleks Taman Miniatur kawasan Benteng Somba Opu.
Suasana ini
tentu sangat menyenangkan peserta sehingga selama 5 hari mereka benar-benar
memahami rumah-rumah adat yang ada di Sulawesi Selatan. Kondisi ini menguatkan
keyakinan kita bahwa pertemuan ini memadukan kebersamaan dan perbedaan, utuh
dalam karya sebagaimana slogan dalam Jambore Budaya Serumpun. Wk. 02
Sumber :
Humas Kwarnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar