Hari ke-2, Rabu (27/3)
kegiatan di Sub Camp Sukaratu, Cianjur, Jawa Barat, lakukan kegiatan wisata.
Objek wisata yang dikunjungi peserta International Scout Peace Camp 2013 (ISPC
2013) adalah di Wisata Megalitikum, Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Perjalanan
dari dari Desa Sukaratu dimana mereka tinggal ditempuh sekitar 1 jam
dengan kendaraan.
Perjalanan selama satu jam terasa
sangat menyenangkan. Pemandangan kebun teh dengan latar pegunungan sangat
menyejukkan mata. Meski ada beberapa peserta yang mual karena kondisi jalan
yang berkelok-kelok dan struktur jalan yang tidak rata, namun tidak mengurangi
semangat seluruh peserta untuk menikmati perjalanan wisata ini.
Saat tiba di Gerbang Wisata Gunung
Padang, peserta ISPC disambut Bapak Nanang, pemandu wisata di Gunung Padang.
Seluruh peserta dibekali beberapa hal yang dilarang, seperti memukul batu,
mencorat-coret batu atau vandalisme dan menaiki menhir (batu yang berdiri
tegak-Red)
Gunung Padang sendiri
terletak di Desa Karyamukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sekitar 50 km
dari Kota Cianjur. Situs Megalitikum terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki
luas area sekitar 3 hektar. Bentuk bangunan pundenmencerminkan
bentuk bangunan megalitik. Mega berarti besar dan litich berarti batu. Warga sekitar percaya bahwa
bangunan ini dibuat oleh Prabu Siliwangi, Raja Padjadjaran . Ia dibantu oleh
prajuritnya mengumpulkan balok-balok batu dari daerah sekitar untuk membangun
istana dalam waktu semalam dan selesai sebelum fajar datang. Namun malam lebih
cepat berlalu, dan semburat fajar telah tampak.
Usaha Prabu Siliwangi pun gagal dan
tempat itu pun kemudian ditinggalkan setelah terang datang. Bangunan itu
kemudian menjadi sebuah bukit yang dinamakan Gunung Padang. Padang dalam bahasa
sunda berarti terang, itu sebabnya dinamakan Gunung Padang.
Sebelum memasuki daerah wisata,
seluruh peserta ISPC diharuskan membasuh wajah dengan air dari mata air
Kahirupan. Dinamakan kahirupan karena mata air tersebut selalu mengalir
sepanjang tahun dan tidak pernah kering walau saat musim panas tiba. Air
kahuripan juga telah diuji di laboratorium dan dinyatakan layak untuk diminum
walau tanpa dimasak.
Setelah tiba di puncak
susunan anak tangga, peserta dapat menikmati pemandangan reruntuhan bangunan
kuno yang penuh misteri. Bangunan ini memiliki lima undakan
(bertingkat-tingkat-Red) atau punden. Disetiap undakan
terdapat objek menarik peninggalan masa pra-sejarah. Dolmen (batu datar), dan
Bukit Masigit atau Masjid di undakan pertama.
Batu Musik atau Batu Bonang dan
Kursi Raja di undakan ke dua. Di undakan ke tiga terdapat Jejak Kujang dan
Jejak Maung. Batu Kanuragan atau Magical Stone di undakan ke empat dan
Singgasana Raja serta Batu Pandaringan di undakan terakhir. Selain itu,
pemandangan dari undakan terakhir sangat menakjubkan. Situs megalitikum ini
dikelilingi oleh lima gunung dengan pemandangan alam yang membentang indah. Ali,
Tim Jurnal The Peace
Sumber: Kwarnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar