1. Pengertian
a.
Musyawarah Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega Puteri Putera yang disingkat Musppanitera adalah suatu forum
atau tempat pertemuan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera
sebagai wahana permusyawaratan untuk menampung aspirasi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega di tingkat Kwartirnya.
b.
Hasil Musppanitera merupakan
bagian dari rencana kerja Kwartir.
2. Jenis
Musppanitera
a.
Musppanitera
Musppanitera
adalah Musppanitera yang diselenggarakan dalam keadaan terpenuhi kuorum
dan tepat waktu.
b.
Musppanitera Luar Biasa
1)
Musppanitera luar biasa adalah
Musppanitera yang diselenggarakan antara dua Musppanitera karena ada hal-hal
yang bersifat khusus.
2)
Musppanitera Luar Biasa
dilaksanakan atas usul Dewan Kerja bersangkutan atau usul dari sedikitnya dua
pertiga jumlah utusan yang seharusnya hadir.
3. Pelaksanaan Musppanitera berdasarkan
Keputusan Kwartir
4. Tingkat dan
waktu Pelaksanaan
a.
Di tingkat Kwartir Nasional
diselenggarakan Musppanitera Tingkat Nasional selanjutnya disebut Musppanitera
Nasional yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
b.
Di tingkat Kwartir Daerah
diselenggarakan Musppanitera Tingkat Daerah selanjutnya disebut Musppanitera
Daerah yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
c.
Di tingkat Kwartir Cabang
diselenggarakan Musppanitera Tingkat Cabang selanjutnya disebut Musppanitera
Cabang yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
d.
Di tingkat Kwartir Ranting
diselenggarakan Musppanitera Tingkat Ranting selanjutnya disebut Musppanitera
Ranting yang diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali.
5. Penyelenggara
a.
Penyelenggara adalah Dewan
Kerja yang bersangkutan.
b.
Hal-hal yang berkenaan dengan
pelaksanaan Musppanitera diatur oleh penyelenggara dengan persetujuan Kwartir.
6. Peserta
a.
Peserta adalah utusan yang
mempunyai hak dan kewajiban untuk mengikuti Musppanitera.
b.
Peserta Musppanitera Nasional
adalah :
1)
Anggota Dewan Kerja Nasional
2)
Utusan Dewan Kerja Daera h
c.
Peserta Musppanitera Daerah
adalah :
1)
Anggota Dewan Kerja Daerah
2)
Utusan Dewan Kerja Cabang
d.
Peserta Musppanitera Cabang
adalah :
1)
Anggota Dewan Kerja Cabang
2)
Utusan Dewan Kerja Ranting
e.
Peserta Musppanitera Ranting
adalah :
1)
Anggota Dewan Kerja Ranting
2)
Utusan Dewan Ambalan dan Dewan
Racana.
f.
Apabila dalam suatu Kwartir
Ranting tidak terdapat Dewan Kerja Ranting, maka utusan Dewan Ambalan dan
Dewan Racana yang berada di Kwartir Ranting tersebut mewakili Kwartir
Rantingnya sebagai utusan dalam Musppanitera Cabang.
7. Utusan dan
Mandat
a.
Utusan
1)
Utusan adalah Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega yang mendapat mandat untuk menyampaikan aspirasi Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega di Kwartirnya.
2)
Jumlah dan persyaratan lain
yang berkenaan dengan utusan, diatur lebih lanjut oleh Dewan Kerja
penyelenggara.
b.
Mandat
1)
Mandat adalah wewenang yang
diberikan oleh Kwartir kepada utusannya untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajibannya.
2)
Mandat bagi utusan Dewan Kerja
diberikan oleh Kwartirnya atas usulan Dewan Kerja yang bersangkutan
3)
Mandat bagi utusan Dewan
Ambalan dan Dewan Racana diberikan oleh Pembina Gugusdepan atas usulan Dewan
Ambalan dan Dewan Racana.
4)
Mandat untuk Musppanitera
Cabang bagi yang tidak terdapat Dewan Kerja Ranting, mandat bagi yang mewakili
Dewan Kerja Ranting tersebut diperoleh dari Kwartir Rantingnya.
8.
Hak Suara, Hak Bicara dan Hak Pilih
a.
Hak suara adalah hak yang
dimiliki masing-masing utusan untuk diperhitungkan dalam perhitungan suara bila
dilaksanakan pengambilan keputusan, , dengan setiap kwartir berhak atas satu
suara.
b.
Khusus di tingkat kwartir
ranting utusan pramuka penegak dan pramuka pandega yang mendapat mandat
untuk menyampaikan aspirasi pramuka T/D di Ambalan dan Racana masing-masing.
c.
Hak bicara adalah hak
yang dimiliki setiap peserta untuk menyampaikan usul, saran dan pendapat.
d.
Hak pilih adalah hak yang
dimiliki utusan untuk dipilih dan memilih
e.
Hal- hal lain berkenaan
dengan mekanisme hak suara dalam pengambilan keputusan secara bersama diatur
lebih lanjut dalam Musppanitera
9.
Pimpinan Musppanitera
a.
Musppanitera dipimpin
oleh Presidium yang anggotanya dipilih dari peserta Musppanitera melalui
Musyawarah yang dipimpin oleh Dewan Kerja penyelenggara, sehingga dapat
tercapai tujuan yang diinginkan secara berhasil guna dan berdaya guna.
b.
Unsur Presidium terdiri
atas :
1)
Satu orang dari unsur Dewan
Kerja penyelenggara yang mendapat mandat dari Ketua Dewan Kerja penyelenggara.
2)
Dua orang dari dua unsur
utusan yang berlainan yang dipilih oleh peserta Musppanitera.
c.
Presidium terdiri atas
Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Presidium
d.
Hal-hal lain yang berkenaan
dengan Presidium diatur dalam tata tertib Musppanitera
10. Penasehat
Musppanitera
a.
Penasehat Musppanitera
adalah orang yang memiliki fungsi untuk memberi nasehat, petunjuk dan saran
kepada Musppanitera untuk dijadikan bahan pertimbangan
b.
Penasehat Musppanitera
adalah unsur Andalan yang mendapat mandat dari Kwartirnya.
c.
Jumlah dan ketentuan lain
berkenaan dengan Penasehat Musppanitera diatur oleh Dewan Kerja Penyelenggara.
11. Nara
Sumber
Bila
dianggap perlu, Musppanitera dapat mengundang narasumber dari kalangan di dalam
atau luar Gerakan Pramuka atau Dewan Kerja setingkat diatasnya.
12. Acara
Musppanitera
a.
Acara Musppanitera adalah
hal-hal yang harus dilaksanakan sebagai materi pembahasan dalam suatu
Musppanitera.
b.
Pada acara Musppanitera atau
Musppanitera luar biasa sekurang-kurangnya harus dilaksanakan hal-hal sebagai
berikut :
1)
Laporan pertanggungjawaban
atas kebijakan yang telah dibuat oleh Dewan Kerja dalam melaksanakan tugas
pokok dan rencana kerja selama masa bakti.
2)
Evaluasi kegiatan Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah selama masa bakti.
3)
Perumusan masukan untuk
rencana kerja dan kebijakan Kwartir dalam pembinaan dan pengembangan Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega untuk masa bakti berikutnya.
4)
Pemilihan anggota Dewan Kerja
masa bakti berikutnya.
c.
Acara Musppanitera lainnya
dapat diagendakan jika dipandang perlu.
13. Pengambilan
Keputusan
a.
Pengambilan keputusan adalah
proses penetapan atas alternatif yang ada untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan Musppanitera sehingga didapat putusan akhir.
b.
Setiap pengambilan keputusan
sedapat-dapatnya diperoleh melalui musyawarah untuk mufakat.
c.
Apabila keputusan tidak dapat
tercapai melalui musyawarah maka keputusan diperoleh melalui pengambilan suara
terbanyak.
terima kasih kak atas infonya,
BalasHapustapi maaf ada sedikit koreksi dari saya, itu PP no.214 Tahun 2007 bukan 20017,